Laba Indo Tambangraya pada 2021 Melesat Hingga US$475,57 Juta

Perolehan laba tak lepas dari melonjaknya harga batu bara.

Laba Indo Tambangraya pada 2021 Melesat Hingga US$475,57 Juta
Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Laba bersih emiten batu bara ini melesat hingga 1.105 persen menjadi US$475,57 juta. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan hanya mencetak laba bersih US$39,47 juta.

Melesatnya laba bersih ITMG seiring dengan naiknya pendapatan US$2,07 miliar, atau peningkatan 75,18 persen dari pendapatan pada 2020 yang sebesar US$ 1,18 miliar.

Kondisi demikian ikut berpengaruh pada jumlah aset perseroan yang hingga akhir Desember 2021 naik menjadi US$1,66 miliar dari US$1,15 miliar pada akhir 2020.

“Perubahan aset perusahaan dikarenakan meningkatnya pendapatan sebagai akibat naiknya harga pasar batu bara. Sehingga berdampak juga pada peningkatan kas dan setara kas serta bertambahnya piutang usaha,” kata Direktur ITMG, Junius Prakarsa Darmawan, dalam keterangannya, Kamis (24/2).

Daftar pembeli batu bara ITMG

Secara terperinci, penjualan batu bara kepada pihak ketiga mendominasi pendapatan ITMG, yakni US$2,01 miliar, disusul penjualan batu bara kepada pihak berelasi yang sebesar US$54,19 juta. ITMG juga membukukan pendapatan dari segmen bahan bakar senilai US$ 4,1 juta dan pendapatan dari segmen jasa senilai US$2,52 juta.

Berdasarkan segmen geografis, pendapatan ITMG didominasi oleh penjualan ke wilayah Taiwan, Tiongkok, Hong Kong, dan Korea senilai US$632,38 juta. Kemudian penjualan terbanyak disusul ke pasar dalam negeri senilai US$490,30 juta.

Untuk penjualan ke pasar Asia Tenggara (kecuali Indonesia), India, dan Pakistan senilai US$446,22 juta. Jepang juga menikmati baru bara ITMG, yakni sebesar US$373,95 juta. Selanjutnya penjualan ke wilayah Eropa sebesar US$125,52 juta, dan penjualan ke Australia dan Oseania US$8,42 juta.

ITMG waspada terhadap kurs dan harga komoditas

Manajemen ITMG merasa semua kegiatan yang dilakukan tak lepas dari risiko keuangan. Hal ini termasuk dari dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas, dan tingkat suku bunga.

Oleh karena itu, ITMG menyiapkan program mitigasi risiko guna menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan perseoan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M