Pemerintah Tawarkan 47 Investasi Berkelanjutan, Total Rp115,2 Triliun

Bahlil janji mudahkan perizinan investor.

Pemerintah Tawarkan 47 Investasi Berkelanjutan, Total Rp115,2 Triliun
Dok. Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan proyek-proyek itu  telah memiliki pra-feasibility study (pra FS) dan tersebar di sejumlah sektor yakni pariwisata, kawasan ekonomi, industri dan infrastruktur.

"Harapan kita, ini bisa kita tawarkan kepada teman-teman dunia usaha yang mencoba untuk melakukan kolaborasi," katanya dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan, seperti dikutip Antara, Kamis (17/3).

Secara terperinci, 47 proyek yang ditawarkan tersebar di 33 provinsi dengan rincian 9 proyek di Jawa, 11 proyek di Sumatera, 6 proyek di Kalimantan, 9 proyek di Sulawesi, 3 proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta 9 proyek di Maluku dan Papua.

Sementara jika dilihat berdasarkan sektornya, ada 12 proyek senilai Rp5,78 triliun di sektor pariwisata; 14 proyek senilai Rp48,25 triliun di kawasan ekonomi; 15 proyek senilai Rp51,92 triliun di sektor industri manufaktur; dan 6 sektor senilai Rp49,17 triliun di sektor infrastruktur.

Mudahkan perizinan

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga mengimbau agar para investor tak perlu ragu masuk ke proyek-proyek yang ditawarkan. Bahkan, ia berjanji akan turun langsung dan memberikan layanan terbaik dalam proses perizinan dan insentif.

"Kalau Bapak Ibu semua serius untuk masuk investasi di Indonesia, biarkanlah seluruh perizinannya, seluruh insentifnya, kami pemerintah yang akan mengurusnya," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mendorong sektor-sektor prioritas investasi dengan berfokus pada hilirisasi. Pasalnya, hilirisasi merupakan nilai terpenting untuk memberikan nilai tambah dan menciptakan upah tenaga kerja yang cukup.

Para investor, lanjut Bahlil, hanya perlu membawa modal, teknologi dan sebagian pasarnya. "Saya pastikan Indonesia pada posisi strategis sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, luas kita 43 persen dan pendapatan kelas menengah kita semakin membaik," pungkas mantan Ketua HIPMI tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen