Waskita Karya PHK 500 Karyawan untuk Efisiensi

Pemangkasan karyawan masih berlanjut.

Waskita Karya PHK 500 Karyawan untuk Efisiensi
Kantor Pusat Waskita Karya (Sumber: setiapgedung.web.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 karyawannya demi mengupayakan efisiensi dan menyelesaikan beban keuangan.

Direktur Utama Waskita, Muhammad Hanugroho, dalam acara public expose (21/12) mengatakan kini jumlah karyawan perseroannya mencapai 1.500 orang dari sebelumnya 2.000.

Dia menjelaskan bahwa langkah efisiensi tersebut berhasil mengurangi beban umum administrasi perusahaan hingga delapan persen. Namun, dia tidak menutup kemungkinan akan adanya efisiensi serupa pada masa mendatang. 

"Meskipun saat ini sudah melakukan hampir 18 persen, dan efisiensi nilai beban umum administrasi kita sekitar 8 persen," ujarnya.

Hanugroho masih belum bisa menyebutkan berapa perkiraan jumlah pegawai yang akan dipangkas kembali. Sebab, hal tersebut perlu disesuaikan berdasarkan hasil evaluasi.

"Selanjutnya kami akan melakukan rightsizing dengan pencapaian yang mungkin kami akan sesuaikan, dengan jumlah pegawai kami ini mampunya kita berapa orang. Kami sudah melakukan evaluasi dan review, kira-kira berapa persen target rightsizing ke depan," katanya.

Sebelumnya, manajemen Waskita menuturkan bahwa program rasionalisasi melalui PHK karyawan itu sejalan dengan program transformasi dan restrukturisasi keuangan Waskita—dengan target efisiensi beban usaha. 

Program transformasi

Program Transformasi Waskita mengusung 3 pilar, yaitu portofolio dan inovasi, kerampingan operasional, serta digitalisasi.

Dalam hal portofolio, perseroan, misalnya, sangat selektif memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran. Harus terdapat uang muka dan pembayaran bulanan serta telah melalui komite manajemen risiko konstruksi.

Dengan begitu, harapannya proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. 

Konsep kerampingan operasional dan digitalisasi juga diusung agar perseroan dalam menjalankan bisnisnya dapat efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

Misalnya, dengan melakukan sentralisasi pengadaan, engineering dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang tengah berjalan, serta melakukan efisiensi beban. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI