Pasar Kripto Masih Belum Kondusif, Bitcoin Gagal Menguat

Prospek makroekonomi masih belum membaik.

Pasar Kripto Masih Belum Kondusif, Bitcoin Gagal Menguat
Tanda Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bitcoin belum kembali menunjukkan penguatan harga. Menurut data dari coinmarketcap, harganya kini mencapai US$29.355, yang dibandingkan dengan pekan sebelumnya turun 2,91 persen.

Harga Bitcoin juga turun 24,0 persen ketimbang US$38.609 pada bulan sebelumnya, dan dalam setahun nilainya bahkan terkoreksi 45,2 persen dari US$53.555

Seiring penurunan harga, kapitalisasi pasar Bitcoin juga menyusut. Saat ini market cap aset digital tersebut US$558,81 miliar atau turun dari US$734,59 miliar pada bulan sebelumnya.

“Pasar aset kripto secara keseluruhan belum kondusif pada pekan terakhir Mei 2022. Sepanjang pekan ini, pasar bergerak bervariasi, tapi masih terjebak di zona merah atau cenderung bearish,” kata trader Tokocrypto, Afid Sugiono, dalam keterangan kepada media, dikutip Senin (30/5).

Sentimen negatif pasar yang belum mereda membuat harga Bitcoin gagal melaju, menurut Afid. Nilai aset kripto ini masih anteng di level terendah sekitar US$28 ribu, dan belum bisa naik karena selama dua minggu terakhir diperdagangkan dalam kisaran US$30 ribu.

"Kripto bisa melaju kencang asal volatilitas di pasar berisiko mereda dan prospek makroekonomi yang membaik," kata Afid.

Dalam jangka pendek, menurut Afid, secara analisis teknikal Bitcoin akan naik dari level oversold. Situasi itu dapat mengindikasikan fase pemulihan yang terjadi secara singkat.

Proyeksi JP Morgan

Ilustrasi Bitcoin fisik. (Shutterstock/Kitti Suwanekkasit)

JP Morgan Chase & Co baru-baru ini mengeluarkan laporan yang memuat tentang proyeksi harga Bitcoin. Menurut perusahaan jasa keuangan dan bank investasi asal Amerika Serikat ini, aset kripto tersebut berpotensi naik signifikan usai penurunannya baru-baru ini.

Harga Bitcoin menurut JP Morgan saat ini tergolong “murah”. Sebab, perusahaan itu memproyeksikan nilai aset digital itu berada di kisaran US$38 ribu.

“Koreksi pasar kripto bulan lalu lebih terlihat seperti kapitulasi relatif terhadap Januari atau Februari lalu, dan ke depan, kami melihat kenaikan untuk Bitcoin dan pasar kripto secara lebih umum,” demikian laporan JP Morgan, seperti dikutip dari Fortune.com.

Pasar aset kripto memang tengah diuji oleh sejumlah sentimen perekonomian, seperti inflasi hingga krisis Rusia dan Ukraina, yang dianggap memicu aksi jual aset berisiko, termasuk kripto.

Di luar harga, JP Morgan menempatkan aset digital sebagai alternatif pilihan investasi. Itu terlebih jika dibandingkan dengan real estate. Sebab, pasar properti diyakini akan terdampak oleh kenaikan tingkat suku bunga kepemilikan rumah (KPR).

Related Topics

BitcoinAset Kripto

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity