Pasar Sedang Konsolidasi, Nilai Kripto Diproyeksikan Stabil

Konsolidasi harga dinilai positif bagi pasar.

Pasar Sedang Konsolidasi, Nilai Kripto Diproyeksikan Stabil
Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay/amhnasim)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pasar aset kripto tampaknya mengalami konsolidasi April ini usai terjadi reli kenaikan selama dua pekan. Menurut trader Tokocrypto, Afid Sugiono, situasi tersebut bisa berarti positif sebab dapat menjaga stabilitas pasar ke depan.

"Konsolidasi tersebut sejatinya positif bagi pasar kripto, karena bisa menjaga stabilitas market dan membangun dasar baru bagi investor untuk menemukan titik-titik harga baru ke depan untuk beberapa aset kripto," katanya dalam rilis kepada media.

Menurut catatan Tokocrypto, harga Bitcoin, misalnya, pekan lalu sempat mencapai US$48 ribu. Meski demikian, pada perdagangan Jumat (1/4), harga aset kripto dengan kapitalisasi terbesar itu sempat turun menjadi US$44 ribuan.

Pada penutupan perdagangan Minggu (3/4), harga Bitcoin mencapai US$46.483, atau meningkat 1,4 persen ketimbang pekan sebelumnya, menurut data dari Investing. Secara bulanan, nilai aset digital itu sesungguhnya juga masih melaju 19,8 persen dari sebelumnya US$38.816.

Menurut Afid, para pelaku pasar saat ini mencermati tren inflasi sejumlah negara terutama di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Komisi Eropa, misalnya, baru saja mengumumkan bahwa inflasi kawasan ekonomi tersebut mencapai 7,5 persen.

Di saat sama, investor juga melihat sentimen dari penyusunan rancangan undang-undang (RUU) kripto oleh Parlemen Uni Eropa. Mereka khawatir bahwa  RUU tersebut dapat menghambat inovasi dan melanggar aspek privasi pelaku transaksi kripto.

Sentimen keterbukaan sejumlah negara

Tanda Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Sebelumnya, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyampaikan bahwa aset kripto saat ini sedang menikmati sejumlah sentimen positif. Kondisi tersebut terutama datang dari pemerintah sejumlah negara yang menyampaikan keterbukaannya terhadap adopsi aset kripto.

Sebagai contoh, ibu kota Brasil, Rio de Janeiro belum lama ini mengumumkan akan mengizinkan warganya untuk membayar pajak menggunakan kripto. Lalu, pemerintah Inggris berencana untuk mengatur aset kripto dalam beberapa pekan mendatang. Presiden AS, Joe Biden, sebelumnya juga meneken perintah eksekutif yang meminta pemerintah federal untuk mempelajari dampak kripto pada konsumen, investor, dan bisnis AS.

Tren tersebut, menurut Oscar, membuktikan semakin banyak negara yang berupaya terbuka dengan adopsi kripto. “Bahkan saya prediksikan di tahun ini akan ada banyak negara yang menyusul El Salvador untuk mengadopsi Bitcoin dan kripto lainnya sebagai alat pembayaran dan cadangan devisa negara,” kata Oscar, Kamis (31/1).  

Sementara, CEO Defiance, Sylvia Jablonski, optimistis pasar aset kripto masih akan bullish atau berada dalam tren kenaikan. Dia bahkan memprediksi nilai Bitcoin bakal menyentuh US$100 ribuan.

“Saya tetap sepenuhnya bullish pada bitcoin. Saya pikir di jangka pendek hanya akan terjadi gangguan saja,” ujar Sylvia, Minggu (3/4), seperti dikutip dari laman Bitcoin.com.

Dikutip dari CoinDesk, Daniel Kukan, pedagang kripto senior di Crypto Finance AG di Swiss, menaksir prospek Bitcoin dalam kondisi bullish akan batal jika harga turun di bawah level support US$43.000.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia