Tokocrypto: Kondisi Pasar Aset Kripto Masih Lesu pada Awal Agustus

Ethereum diyakini akan membawa sentimen positif.

Tokocrypto: Kondisi Pasar Aset Kripto Masih Lesu pada Awal Agustus
Ilustrasi perdagangan aset kripto. Shutterstock/Irina Budanova
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pasar aset kripto tercatat dalam fase koreksi pada pekan awal Agustus ini. Dikutip dari coinmarketcap.com, Jumat (5/8) pukul 16:00 WIB, harga Bitcoin, misalnya, dalam sepekan terakhir turun 3,39 persen menjadi US$23 ribuan.

Sementara itu, sejumlah koin alternatif atau altcoin di saat sama menunjukkan penurunan harga. Ambil misal Ethereum yang terkoreksi 3,67 persen dalam tujuh hari terakhir menjadi US$1.600an. Nilai Cardano dan Solana juga terkontraksi masing-masing 3,81 persen dan 6,33 persen dalam kurun waktu sama.

Menurut Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, pasar aset kripto secara keseluruhan masih belum bangkit. Situasi saat ini berbeda ketimbang kondisi pekan lalu yang terjadi lonjakan harga signifikan.

Pergerakan pasar aset kripto, kata dia, masih menunjukkan kondisi sideways atau cenderung datar serta masih ada keraguan. Meski demikian, pelemahan ini telah diprediksi usai reli sebelumnya yang terjadi karena didorong oleh technical rebound.

"Investor mulai lelah melakukan aksi jual dan kembali melancarkan aksi beli. Namun, ini akan terus berulang untuk menjaga level support tidak dapat ditembus, dan masih sulit untuk menerobos resistensinya," kata Afid, dalam keterangan resmi kepada media.

Pun begitu, pasar aset kripto sesungguhnya sedang dibayangi sejumlah sentimen negatif yang mengakibatkan optimisme investor turun, mulai dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat soal pelonggaran kebijakan moneter, sampai kasus peretasan yang terjadi pada aset kripto Solana dan jaringan blokchain Nomad.

Proyeksi

Ilustrasi kripto. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Berdasarkan analisis Tokocrypto, Bitcoin saat ini memiliki level resistensi pada US$23.223 dan support pada harga US$ 22.400. Lalu, level support pada US$21.978 menjadi pertahanan selanjutnya, apabila harga Bitcoin melanjutkan penurunannya.

Tokocrypto menggarisbawahi soal sentimen positif yang bisa datang dari ekosistem Ethereum. Menurutnya, dalam dua momentum kenaikan pasar terakhir, Ethereum diklaim jauh memimpin ketimbang Bitcoin.

Kata Afid, transisi Ethereum ke proof-of-stake (PoS) bisa menjadi pendorong utama untuk aksi kenaikan berikutnya. Dia menyatakan aset kripto ini pernah menjadi faktor utama dalam ledakan pasar aset kripto pada 2017. Kala itu, banyak terjadi initial coin offering (ICO) yang bermunculan sehingga menaikkan nilai pasar.

Meurutnya, popuritas keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi) dan token yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT), yang melibatkan ekosistem Ethereum, juga bakal menjadi periode penting bagi pasar aset kripto.

Dari analisis teknikalnya, Ethereum sedang sideways dengan rentang harga di atas level support US$1.600, kata Afid. Level US$1.590 masih menjadi support terkuat untuk menahan laju penurunan harga ETH. Akan tetapi, jika pergerakan harga aset kripto ini berhasil pullback atau naik sesaat, maka supply area pada level US$1.739-US$1.916 masih menjadi target utama dalam kenaikan harga Ethereum.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M