Apa Itu Saham Gorengan? Berikut Definisi dan Ciri-Cirinya

Ketahui agar dapat berinvestasi dengan aman

Apa Itu Saham Gorengan? Berikut Definisi dan Ciri-Cirinya
ilustrasi investasi saham gorengan (unsplash.com/joshua mayo)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Saham menjadi salah satu alat untuk investasi yang paling banyak dilirik investor karena keuntungan yang didapat sangat menarik. Namun, saat membelinya harus dilakukan secara hati-hati agar tidak tertipu dengan saham gorengan. Maka dari itu, pahami dahulu apa itu saham gorengan.

Saham gorengan adalah saham yang dikelola oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atau biasa disebut dengan bandar. Agar Anda tidak mudah terjebak dalam membeli jenis saham ini, berikut artikel selengkapnya mengenai saham gorengan.

Apa itu saham gorengan?

ilustrasi orang berinvestasi (unsplash.com/joshua mayo)

Saham gorengan adalah saham yang sengaja dikelola oleh banyak orang untuk menaikkan harga perusahaan. Para oknum tersebut akan memainkan pergerakan saham agar seolah-olah memiliki fundamental yang bagus dan mengambil keuntungan jangka pendek.

Para korban yang sudah terjebak membeli saham gorengan tidak bisa menjual kembali atau beralih ke saham lainnya. Tentu ini sangat menimbulkan kerugian bagi para trader/investor.

Contoh dari saham gorengan sendiri adalah BUMI, dimana pada awal tahun 2017 harga saham mereka sempat mencapai Rp500 per lembar. Akan tetapi, harga tersebut sekarang jatuh di bawah Rp100 per lembar.

Tentu hal tersebut sangat merugikan orang-orang yang telah membeli saham BUMI dengan harga yang tinggi. Mereka tidak dapat menjual saham tersebut dengan harga lebih tinggi dan dipastikan mengalami kerugian.

Ciri-ciri saham gorengan

ilustrasi investor saham gorengan (unsplash.com/chris liverani)

Lalu, bagaimana ciri-ciri dari saham gorengan? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Kenaikan harga signifikan

Kenaikan harga pada saham merupakan hal yang wajar apabila kenaikan nilai masih sesuai dengan ketentuan. Namun, jika peningkatan harga lebih dari 10 persen per hari, tapi harganya masih terhitung murah, bisa jadi saham ini digoreng oleh bandar. 

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati saat membeli saham. Amati pula pergerakan saham setiap harinya untuk mengetahui apakah layak dibeli atau tidak. Itulah pentingnya mengapa harus mengetahui kenaikan harga saham.

2. Volume perdagangan tidak wajar

Saham gorengan selalu memperhatikan volume perdagangan terbesar daripada jenis lainnya. Namun, bukan karena peminatnya yang banyak, melainkan volume dagang tersebut sedang dimainkan oleh bandar. Seorang bandar akan sengaja membeli saham dalam jumlah yang besar.

Tujuan dari mempermainkan harga saham adalah agar harganya mengalami kenaikan secara drastis. Malahan, ada yang melakukan penawaran di atas harga pasar yang tidak masuk akal. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian saat ingin membeli saham.

3. Antrean jual yang sedikit

Harga saham gorengan dapat naik secara signifikan disebabkan jumlah penjualan lebih sedikit jika dibandingkan dengan permintaannya. Kondisi tersebut sama seperti hukum dagang. Apabila permintaan tinggi, maka penawaran barang rendah sehingga harga menjadi lebih mahal.

Ketika kondisinya seperti itu, seorang bandar akan melakukan wait and see. Mungkin, dengan kenaikan harga yang signifikan, peluang ketertarikan ritel untuk membeli saham sangat besar. Sekarang sudah tahu cara kerja seorang bandar, bukan?

4. Dikuasai oleh emiten baru

Anda juga patut waspada dengan harga saham yang terjangkau karena dikhawatirkan saham tersebut dikuasai oleh emiten baru. Biasanya, pelaku saham gorengan adalah pada emiten baru.

Memang benar, emiten bisa masuk ke pasar saham setelah mendapatkan persetujuan dari OJK. Walau begitu, Anda belum tahu bagaimana kinerjanya. Oleh sebab itu, lebih baik investasi uang dalam jumlah sedikit di awal sembari melihat performanya daripada harus rugi besar di kemudian hari.

5. Berasal dari saham lapis ketiga

Salah satu ciri dari saham lapis ketiga, yaitu memiliki kapitalisasi di bawah Rp500 miliar. Karena memiliki kapitalisasi tergolong rendah, saham ini rawan digoreng oleh bandar. Harga saham lapis ketiga juga relatif murah.

Yang perlu Anda ketahui adalah untuk mendapatkan keuntungan dari saham ini diperlukan kemampuan menganalisis yang kuat. Kehati-hatian dan kecermatan juga diperlukan untuk menghindari kerugian.

6. Punya kapitalisasi pasar yang kecil

Menilai suatu saham dapat dilakukan dengan melihat kapitalisasi pasar. Saham yang normal memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi. Sedangkan untuk saham gorengan memiliki kapitalisasi yang kecil sehingga menjadi incaran para bandar.

Ketika berhasil menguasai saham tersebut, bandar akan leluasa menggerakkan harga. Hal tersebut pastinya sangat merugikan. Oleh karena itu, akan sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu seluk beluk kapitalisasi pasar.

7. Harga saham tinggi meski perusahaan sedang merugi

Harga saham menjadi tinggi disebabkan perusahaan disokong modal oleh bandar. Tidak heran jika harga saham selalu mengalami peningkatan walaupun keadaan perusahaan sedang rugi. Maka dari itu penting untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi keuangan suatu perusahaan saat membeli saham.

Anda dapat melihat bagaimana keuangan perusahaan berdasarkan pendapatan bersih, kotor, pengeluaran, keuntungan dan kerugian yang didapat dari tahun ke tahun. Lihat juga laporan keuangannya pada website resmi perusahaan. Pelajarilah secara teliti agar tidak terjebak dalam permainan bandar.

8. Pernah ada di daftar Unusual Market Activity

Pergerakannya yang tidak normal membuat saham gorengan masuk ke daftar saham emiten dengan status Unusual Market Activity. Pergerakannya yang tidak wajar ini sangat mengganggu perdagangan efek, bahkan bisa mendapat teguran dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham emiten yang masuk daftar UMA akan mengalami kenaikan yang ekstrim dalam waktu 2 hari. Kenaikan saham dikatakan ekstrem jika mencapai batas terbesar harian pada kisaran 20 persen, 25 persen hingga 30 persen tergantung harga saham tersebut.

Tips Menghindari Saham Gorengan

ilustrasi investor saham (unsplash.com/joshua mayo)

Ketika berencana ingin membeli saham, luangkan waktu untuk melihat pergerakan harga saham di bursa efek. Apabila Anda menemukan pergerakan saham yang tidak masuk akal, bisa jadi saham digoreng.

Untuk itu, hindari saham yang memiliki ciri-ciri seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Berikut ini sejumlah tips menghindari saham gorengan, antara lain:

Memantau harga pasar

Liriklah saham yang harganya mengalami kenaikan secara perlahan, sebab dalam jangka panjang, potensi return yang didapatkan akan lebih besar. 

Membeli dalam porsi yang wajar

Jika Anda membeli saham gorengan, belilah sesuai dengan porsi yang diinginkan. Perlu diingat bahwa nilai saham gorengan merupakan permainan dari bandar, sehingga sulit untuk menebak harganya.

Itulah tips agar tidak tertipu dengan saham gorengan. Dari penjelasan di atas, mungkin dapat disimpulkan bahwa saham gorengan memiliki dampak negatif yang banyak serta sangat merugikan. 

Untuk itu, perhatikan baik-baik dan lakukan analisis mendalam sebelum menginvestasikan uang Anda. Itulah pembahasan singkat tentang apa itu saham gorengan dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi