Bearish: Pengertian, Jenis, Indikator, dan Cara Mengatasinya

Moving average adalah salah satu indikator analisis teknik.

Bearish:  Pengertian, Jenis, Indikator, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Bursa Saham. (ShutterStock/Frame China)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Saat berinvestasi saham, Anda harus mengetahui berbagai istilah dan momen-momen yang mempengaruhi harga dari sebuah saham. Salah satu istilah yang harus Anda pelajari adlah bearish.

Untuk lebih jelasnya, simak artikel selengkapnya di bawah ini!

Apa itu bearish?

Bearish adalah kondisi ketika pasar mengalami penurunan secara keseluruhan. Pada dasarnya dunia investasi saham sangat luas jangkauannya, tidak melulu jual-beli saham, melihat tingkat harga hingga keadaan kurs hari ini. 

Kondisi bearish terjadi ketika indeks harga saham secara keseluruhan turun. Investor sering kali menggunakan istilah tersebut untuk meramalkan atau mengasumsikan penurunan harga saham. 

Fenomena tersebut sering terjadi di pasar saham dan disebabkan oleh adanya reaksi berlebihan dari investor yang akhirnya menjual sahamnya karena terancam mengalami penurunan.

Perbedaan bearish dan bullish

Selain bearish, istilah lainnya mengenai kondisi pasar saham yang sering digunakan adalah bullish. Kedua istilah ini sering disebutkan oleh para trader yang artinya saling bertolak belakang.

Bullish adalah suatu kondisi penguatan disebabkan euphoria pasar. Istilah digunakan untuk menunjukkan kondisi pasar saham yang sedang mengalami kenaikan.

Jenis-jenis bearish

Penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis bearish guna meminimalisir risiko pada investasi saham, di antaranya sebagai berikut:

Bearish divergence

Bearish divergence adalah posisi saat harga menciptakan puncak atau top lebih besar pada grafis, sementara indikator memberikan top lebih rendah. Hal ini akan membuat pergerakan bearish menjadi lebih cepat.

Bearish engulfing

Bearish engulfing akan membentuk pola di mana bearish candlestick lebih panjang dibandingkan bullish sebelumnya.

Jenis bearish ini adalah sinyal aksi harga pasar forex yang sangat jelas. Para trader menggunakan pola ini untuk mengidentifikasikan pembalikan harga dalam strategi perdagangan mereka.

Bearish reversal

Bearish reversal adalah posisi saat terjadi pembalikan arah harga saham yang semulanya meningkat menjadi menurun. Jenis ini menampilkan pola grafik yang menampilkan potensi penurunan harga saham.

Bearish harami

Bearish harami merupakan pola dua candlestick yang mengarah ke downside. Di posisi ini, candle bullish lebih besar diikuti dengan candle bearish yang lebih kecil tertutup dengan candle sebelumnya.

Indikator mengenal bearish

Bearish dapat diatasi dengan menggunakan indikator berikut, beberapa di antaranya:

1. Mengetahuinya dengan menggunakan Moving Average

Moving average sendiri merupakan salah satu indikator penggunaan metode analisis teknikal. Ternyata hal itu menjadi salah satu cara paling populer untuk mempelajari tren pasar, yaitu dengan menggunakan rata-rata pergerakan. Dengan indikator tersebut, Anda bisa mengetahui pergerakan pasar.

Grafik yang akan dihasilkan dari rata-rata pergerakan tersebut akan ditampilkan dan menunjukkan apakah kondisi pasar sedang bullish atau bearish. Jika hasilnya berada di bawah grafik, maka pasarnya memang sedang berada dalam kondisi bearish sehingga investor bisa menghadapinya dengan tenang.

2. Menggunakan candlestick yang dikenal ampuh sebagai indikator bearish

Kondisi bullish dan bearish bisa Anda ketahui dengan menggunakan candlestick, yang merupakan salah satu grafik yang biasanya digunakan trader sebagai tolok ukur ketika mengambil keputusan berinvestasi. Candlestick menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan dan penutupan suatu saham.

Cara kerjanya, jika Anda melihat candle berwarna biru, ada kemungkinan pasar sedang naik. Lalu sebagai trader atau investor coba bandingkan dengan grafik rata-rata bergerak apakah di atas atau bawah. Dari situ bisa diketahui bagaimana kondisi pasar sebenarnya, bearish atau bullish.

3. Membandingkannya dengan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Indikator terakhir untuk mengetahui keadaan bearish adalah membandingkan dengan IHSG. Sebagai investor Anda harus tahu apakah pergerakan persediaan sejalan bersama Indek Harga Saham Gabungan atau tidak. Hal tersebut juga menjadi salah satu poin penting dalam bermain di pasar saham.

Namun, pada dasarnya indikator ketiga ini tidak bisa digunakan begitu saja. Pasalnya, investor harus melakukan analisis teknis atau fundamental ke investasi atau transaksi yang dilakukan sendiri sehingga lebih mudah menemukan kondisi bearish atau tidaknya.

Cara terbaik dalam menghadapi bearish selain menjual saham

Keadaan bearish sangat wajar terjadi di permainan pasar saham, meskipun memang investor tidak pernah menginginkannya. Kondisi tersebut seperti bencana alam yang terjadi karena faktor alamiah, sehingga tidak dapat dihindarkan. Anda hanya bisa mengatasinya, dan berikut caranya:

1. Memilih saham defensif

Seperti yang sudah dijelaskan, bearish tidak bisa dihindarkan karena memang sudah kondisi alam pada dunia pasar saham. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan memilih saham defensif. Jadi, dalam investasi uang di pasar saham, ada beberapa kunci harus diperhatikan.

Kunci tersebut adalah memilih saham dengan fundamental baik, yaitu laba bersih, pendapatan dan pertumbuhan ekuitas, margin of safety (MOS) 50 persen dan harganya diremehkan. Ketiga kunci tersebut harus Anda pegang untuk menghadapi kondisi bearish sebagai investor.

2. Membatasi portofolio menjadi beberapa emiten

Cara selanjutnya adalah membatasi portofolio menjadi hanya lima hingga delapan emiten. Banyak sekali investor yang mempunyai lebih dari delapan dan biasanya mereka menabung dalam jumlah sangat besar. Sayangnya, hal tersebut tidak boleh dilakukan ketika kondisi pasar sedang bearish.

Oleh sebab itu, cara menghadapinya adalah dengan membatasi portofolio menjadi di bawah delapan emiten. Mempunyai lebih sedikit perusahaan pemegang saham akan membantu investor dalam berkonsentrasi mengelola portofolio yang ada. Hal tersebut akhirnya bisa mengurangi tingkat terjadinya bearish.

3. Jangan melakukan belanja berlebihan

Saat pasar bearish, tentunya harga saham akan turun drastis. Oleh sebab itu, Anda sebagai investor harus menyediakan uang tunai untuk membeli saham. Nah, di sinilah letak kesalahannya. Terkadang anggaran dihabiskan tanpa sisa. Jangan lakukan itu. Sebaiknya, sisakan anggarannya.

Hal tersebut karena ketika bearish, nilai saham turun. Jika semua anggaran dibelanjakan, ujungnya adalah rugi besar. Usahakan untuk tetap menyisihkannya guna berjaga-jaga, tidak perlu banyak cukup 30–40 persen saja sehingga investor masih bisa bernafas lega.

4. Lakukanlah manajemen keuangan yang baik

Sisa anggaran di atas 30–40 persen merupakan cadangan dan sewaktu-waktu bisa digunakan jika saham benar-benar memburuk. Strateginya, lakukanlah dengan cara bertahap dan perlahan. Tindakan tersebut disebut sebagai pengelolaan uang yang baik.

Jangankan saat berinvestasi, pendapatan Anda hidup di dunia ini saja jika dikelola dengan baik pasti mempunyai banyak cadangan untuk keperluan mendadak. Pengelolaan uang sangat penting untuk menghadapi kondisi bearish.

5. Tidak perlu panik, lakukan hal terbaik

Cara terakhir ketika pasar sedang mengalami bearish, tentu saja jangan panik. Karena, seperti sudah dibahas, kepanikan tersebut akan menghasilkan dampak buruk. Berusaha tetap tenang adalah tindakan terbaik. Coba dulu untuk mencocokan dengan indikator, apakah benar bearish atau bullish.

Jadi, bearish adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan terjadi penurunan di pasar saham. Meskipun dianggap sebagai sandungan yang sangat mengkhawatirkan, pada dasarnya hal itu sudah selayaknya terjadi di pasar saham. Anda tidak harus menjual semua saham, tapi hanya perlu melakukan poin-poin di atas terlebih dahulu.

Related Topics

InvestasiSahamBearish

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia