Jakarta,FORTUNE – PT Bank Aladin Syariah Tbk. atau Bank Aladin (BANK) aktif melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui skema rights issue. Di mana Bank Aladin telah melakukan rights issue 2 miliar saham dengan nilai Rp100 per saham. Proses tersebut dilakukan pada periode 9 Desember 2021 hingga 16 Desember 2021.
Dengan pelaksanaan rights issue tersebut, tercatat telah terjadi perubahan persentase kepemilikan saham di mana PT Aladin Global Ventures adalah pemegang saham utama perseroan yang memiliki 7.988.245.746 saham yang mewakili 60,22 persen. Serta sisanya Kasai Universal 6,15 persen dan masyarakat 33,52 persen.
Lantas bila dilihat dari kinerja keuangannya, bagaimana kondisi kinerja Bank Aladin?
Bank Aladin catatkan kerugian Rp99,8 miliar
Berdasarkan laporan keuangannya hingga November 2021, Bank Aladin masih mencatatkan rugi bersih Rp99,8 miliar. Padahal pada November 2020 pihaknya masih mencatat laba bersih Rp56 miliar.
Sementara itu, untuk pendapatan dari penyaluran dana tercatat mencapai Rp35,7 miliar
Bank Aladin bukukan aset Rp1,18 triliun
Sementara itu, hingga November 2021 Bank Aladin masih mampu membukukan aset Rp1,18 triliun. Nilai tersebut tumbuh dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp724 miliar.
Bank yang digawangi oleh Dyota Mahottama Marsudi optimistis dapat semakin meningkatkan penetrasi syariah di Indonesia hal tersebut diwujudkan melalui kerja sama di antaranya dengan Alfamart dan Halodoc.
Perluas penetrasi syariah, Bank Aladin gandeng Alfamart
Pernahkah kita melihat tiang penanda ATM Bank Aladin di Alfamart? Itu ialah hasil kerja sama Bank Aladin dan Alfamart untuk meningkatkan penetrasi pasar syariah.
Kolaborasi layanan perbankan digital Syariah dari Bank Aladin dan Alfamart telah beroperasi dari 15.000 toko di seluruh Indonesia. Kerja sama ini menjadikan adanya integrasi layanan perbankan online dan offline, atau dikenal sebagai omnichannel.
