Ini Faktor Penyebab NPL Bank Umum Naik capai 3,35% 

Kredit Modal Kerja sumbang peningkatan NPL.

Ini Faktor Penyebab NPL Bank Umum Naik capai 3,35% 
Ilustrasi Kawasan Ekonomi Khusus. (dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Non Performing Loan (NPL) Bank umum hingga Juli 2021 mencapai 3,35 persen. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2020 yang hanya 3,22 persen dan NPL pada Desember 2020 yang mencapai 3,06 persen. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meningkatnya rasio NPL disebabkan oleh menurunnya nilai penyaluran kredit secara bulanan. 

"Kredit bulan Juni Rp5.563,7 triliun sedangkan kredit Juli sebesar Rp5.438,9 triliun. Sedangkan meningkatnya jumlah nilai NPL dalam Rupiah itu Rp 180,7 triliun di Juni dan Rp186,2 triliun Juli, atau naik Rp5,4 triliun," kata Josua kepada Fortune Indonesia (12/10). 

Kredit Modal Kerja penyumbang kenaikan NPL

Berdasarkan jenis penggunaannya, lanjut Josua, Kredit Modal Kerja (KMK) menjadi penyebab kenaikan NPL. Terlebih pertumbuhan KMK masih terkontraksi. 

"Menurut jenis penggunaan, memang KMK menjadi penyebab peningkatan NPL terbesar atau naik Rp4,0 triliun. Di sisi lain, nilai kredit KMK justru terkontraksi sehingga mengakibatkan rasio NPL untuk KMK meningkat," jelas Josua. 

Meski demikian, menurutnya kredit yang mulai menggeliat bukan penyebab utama meningkatnya NPL perbankan. 

KMK sumbang terbesar porsi penyaluran kredit

Berdasarkan data OJK, hingga Juli 2021 komposisi penyaluran kredit dari jenis penggunaannya, KMK menjadi porsi terbesar di 45,32 persen. Setelah itu diikuti oleh kredit konsumsi 28,17 persen dan terakhir ialah kredit investasi 26,51 persen.

Angka tersebut tak berbeda jauh dari porsi bulan Juni 2021 di mana KMK mencatat porsi 45,46 persen. Kemudian kredit konsumsi sebesar 28,08 persen diikuti oleh kredit investasi sebesar 26,46 persen.

Pembatasan mobilitas penyumbang bengkaknya NPL

Josua menambahkan, peningkatnya NPL pada Juli jiga lebih disebabkan oleh melambatnya akselerasi pemberian kredit perbankan akibat adanya pembatasan mobilitas. 

Ke depan, sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi, kami perkirakan penyaluran kredit perbankan akan kembali terakselerasi dan peningkatan nilai NPL akan terus melambat sehingga rasio NPL berpotensi akan kembali menurun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pengamat Perkirakan Penerapan Teknologi AI di Apple Menyasar SIRI