Jakarta,FORTUNE- Aplikasi wealth tech multi-aset Pluang terus meningkatkan penetrasi penggunanya di tengah pertumbuhan pemahaman terkait aset kripto di Indonesia
Andre Benas, Head of Financial Education Pluang, mengatakan jumlah penggunanya masih mengalami pertumbuhan. Hingga saat ini, Pluang sendiri memiliki lebih dari 300 ribu pengguna yang sudah melakukan transaksi di kelas aset kripto.
"Angka tersebut merupakan angka yang sangat signifikan dengan total peningkatan sebesar 18x dibandingkan dengan data pengguna di tahun 2021," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (11/3).
Pengguna aktif kripto Indonesia capai 11,2 juta
Peminat investasi aset kripto di Indonesia terus bertumbuh dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) per Desember 2021, terdapat sekitar 11,2 juta pengguna aktif aset kripto.
“Pertumbuhan jumlah pengguna aktif aset kripto di Indonesia juga selaras denganpeningkatan jumlah pengguna aktif di aplikasi Pluang," kata Andre.
Rata-rata transaksi kripto Rp2,7 triliun per hari
Sementara itu, BAPPEBTI juga mencatat total transaksi aset kripto telah mencapai Rp859 triliun dengan rata-rata Rp2,7 triliun transaksi per hari.
Hal ini jelas melebihi jumlah investor saham yang sebanyak 7,4 juta investor berdasarkan data KSEI per Desember 2021.
Tingkatkan keamanan, Pluang gandeng Aset Digital Berkat dan Zipmex Exchange
Dalam hal keamanan, Pluang bekerja sama dengan PT Aset Digital Berkat dan PT Zipmex Exchange Indonesia yang terdaftar di Bappebti. Selain menawarkan aset kripto, Pluang juga menawarkan berbagai produk investasi kepada lebih dari 4 juta penggunanya melalui kerja sama dengan beberapa mitra perusahaan yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bappebti.
Hal tersebut memungkinkan pengguna Pluang untuk melakukan diversifikasi aset melalui satu aplikasi saja dengan biaya mulai dari Rp 5.000 dan hanya dengan beberapa ketukan di smartphone.