Bagaimana Nasib Saham Bukalapak Setelah CEO Mundur?

Misteri berlabuhnya Rachmat Kaimuddin ke Pemerintahan.

Bagaimana Nasib Saham Bukalapak Setelah CEO Mundur?
Dok. Shutterstock/Sulastri Sulastri
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Pergerakan harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada sesi  pertama perdagangan hari ini (30/12) berada pada zona merah pasca kabar pengunduran diri Direktur Utama perseroan, Rachmat Kaimuddin.  

Dibuka menguat 2 poin pada posisi Rp 454/saham, saham BUKA terus merosot hingga penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB ke level Rp 434 per saham.

Sentimen pengunduran diri CEO hanya sementara

Analis Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai, kabar pengunduran diri Rachmat Kaimuddin tidak berdampak begitu lama. "Kelihatannya reaksinya pasar sudah terjadi kemarin di sesi kedua perdagangan. Sempat turun tapi kemudian rebound kemarin sore," kata Suria kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (30/12). 

Pada perdagangan kemarin, (29/12) saham BUKA bergerak pada kisaran Rp 408 hingga Rp 464 persen. Sementara itu, saham BUKA ditutup menguat 22 poin atau 5,12 persen ke level Rp 454 per saham. 

Misteri berlabuhnya Rachmat Kaimuddin ke Pemerintahan

Dalam keterangan resmi Bukalapak, Rachmat telah mengirimkan surat pengunduran diri pada tanggal 28 Desember 2021. 

Ketika dikonfirmasi, Bukalapak menyebut Rachmat akan melanjutkan kariernya untuk bekerja di sektor Pemerintahan. 

Beberapa kabar menyebut, Rachmat akan masuk di jajaran staf ahli Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Kementerian Marves). Isu ini diperkuat fakta bahwa pada 2012, Rachmat pernah menjadi Penasihat Dewan Direksi Toba Bara, perusahaan batu bara milik Luhut.

Kita ketahui, Rachmat merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, pada 1998-2001, dan meraih gelar BSc. Ia juga sempat meraih gelar MBA dari Stanford University, California pada 2006-2008. 

Sebelumnya, Rachmat juga pernah ditunjuk menjadi Ketua bidang Umum PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Namun ketika dihubungi Fortune Indonesia, Rachmat belum mau memberikan keterangan terkait isu tersebut. 

Bukalapak mampu tekan kerugian jadi Rp 1,1 triliun

Dari sisi kinerja, Bukalapak mampu mengurangi kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp 1,2 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2021 (9M21) dibandingkan Rp 1,4 triliun pada sembilan bulan tahun 2020 (9M20).  

Dengan demikian, pada 9M21 Bukalapak berhasil menekan kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada 9M20. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi