Survei DBS: Digitalisasi masih Jadi Fokus Strategi Perusahaan

70% Perusahaan Besar hingga UKM Miliki Strategi Digital

Survei DBS: Digitalisasi masih Jadi Fokus Strategi Perusahaan
Ilustrasi DBS/DOK Perusahaan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DBS Digital Readiness Survey mengungkapkan, transformasi digital masih menjadi agenda utama perusahaan besar hingga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Asia-Pasifik (APAC). Dari survei tersebut menunjukkan bahwa 70 persen perusahaan besar hingga UKM di APAC telah memiliki strategi transformasi digital. 

Lim Soon Chong selaku Group Head, Global Transaction Services DBS mengatakan, digitalisasi menjadi keharusan yang tidak dapat ditawar lagi oleh perusahaan, terlepas dari ukurannya. 

"Lanskap digital berkembang pesat dan bisnis harus mengikuti perkembangan terbaru sembari mengarungi hambatan ekonomi yang terus menerus. Laju perubahan teknologi digital menyulitkan bisnis untuk mengembangkan dan menerapkan strategi digital holistik dan efektif," katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, (21/9).

Taiwan Negara Strategi Digital Paling Besar

Survei tersebut mencatat, negara yang memiliki perusahaan dengan strategi transformasi digital paling besar ialah Taiwan 95 persen diikuti Singapura 91 persen, Tiongkok 87 persen dan Hongkong 86 persen. 

"Itu peningkatan nyata dari tahun lalu, ketika proporsi bisnis APAC yang memiliki strategi digital hanya 57 persen," dikutip dalam survei. 

Namun, demikian, tercatat sekitar 53 persen dari perusahaan besar dan pasar menengah di kawasan tersebut masih dalam tahap awal digitalisasi. Hal tersebut disebabkan karena baru mulainya pengembangan peta jalan digital mereka.

UKM Topang Ekonomi Wilayah

Dalam survei tersebut juga mencatat lebih dari 96 persen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari seluruh bisnis Asia menjadi salah satu penyumbang keberhasilan ekonomi di wilayahnya. 

DBS Digital Readiness Survey mengumpulkan tanggapan lebih dari 1.000 usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh APAC tentang posisi mereka dalam hal digitalisasi. 

"Dalam hal kemajuan digital, UKM di Singapura adalah penentu kecepatan dengan 72 perses memiliki strategi transformasi digital, diikuti Hongkong 47 persen, Tiongkok 44 persen, Taiwan 38 persen, India 25 persen dan Indonesia 20 persen," kutip survei tersebut. 

Joyce Tee, Group Head of SME Banking, DBS, mengatakan, sebagian besar UKM di wilayah Asia menyadari manfaat besar transformasi digital. 

"Mereka melihat perubahan menjadi digital sebagai hal penting bagi bisnis mereka untuk bertahan dan berkembang dalam normal baru. Tetapi, biaya untuk menerapkan teknologi baru dan persaingan ketat untuk bakat digital menghambat kemajuan mereka," kata Joyce. 

Tekanan dan tantangan penerapan digital

Pandemi terlihat telah mempercepat kebutuhan layanan bebas kontak. Tercatat, hampir semua bisnis di Asia atau 97 persen menyatakan bahwa mereka menghadapi tekanan eksternal untuk bertransformasi secara digital. 

Tekanan eksternal utama ialah kebutuhan pelanggan dan permintaan pasar sebesar 35 persen, disusul oleh peningkatan kompleksitas rantai pasokan 26 persen dan ancaman kompetitor 20 persen. 

Namun demikian, tantangan untuk penerapan digital beragam di antara perusahaan besar dan perusahaan pasar menengah, serta UKM. Tiga tantangan teratas dalam hal digitalisasi untuk masing-masing segmen ialah kecepatan perubahan dalam teknologi sebesar 88 persen, kompleksitas pelaksanaan 87 persen dan ketersediaan SDM digital 77 persen.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI