Pengertian Apa Itu Risk Averse, Strategi Minim Risiko Berinvestasi

Menghindari kerugian sekecil mungkin.

Pengertian Apa Itu Risk Averse, Strategi Minim Risiko Berinvestasi
ilustrasi pergerakan saham (pexels.com/Artem Podrez)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bagi Anda yang sudah lama bergelut di dunia investasi, tentu sudah tidak asing lagi apa itu risk averse. Istilah ini mengacu pada jenis investor yang ingin menghindari risiko dalam berinvestasi.

Dalam dunia investasi, menganut prinsip high risk high return, yakni semakin tinggi imbal hasil yang didapatkan, maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang akan diterima. Setiap investor memiliki psikologis dan profil risiko yang berbeda-beda dalam berinvestasi.

Salah satu jenis investor yang ingin meminimalkan risiko atau menghindari kerugian adalah dengan menggunakan metode risk averse. Tentu dalam berinvestasi semua orang ingin menghindari kerugian dan mengharapkan mendapatkan imbal hasil yang besar.

Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai metode risk averse pada artikel di bawah ini.

Apa itu risk averse investing?

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Risk averse investing adalah jenis investasi yang menghindari risiko atau dengan cara memilih instrumen investasi yang memiliki peluang risiko kerugian yang kecil. 

Para investor dengan karakteristik ini merasa tidak nyaman memiliki instrumen investasi dengan risiko yang tinggi. Risk averse cenderung bermain aman dengan memilih instrumen bersifat konservatif, meski imbal hasil yang didapatkan akan lebih rendah.

Jenis investasi yang dipilih oleh risk averse cukup konvensional, seperti sertifikat deposito, rekening tabungan, dan obligasi tertentu.

Jenis investor lainnya

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jamie Street)

Terdapat tiga jenis investor berdasarkan profil risikonya, yakni risk averse, risk seeking, dan risk neutral. Jika tadi telah dijelaskan mengenai risk averse, berikut tipe investor lainnya:

Risk seeking 

Kebalikan dari risk averse investor yakni risk seeking investor. Jenis investor ini suka bermain instrumen investasi yang memiliki potensi keuntungan besar dan dibarengi dengan risiko yang besar pula.

Risk seeking biasanya memilih jenis investasi, seperti reksa dana saham, saham, dan reksa dana campuran.

Risk neutral

Risk neutral merupakan tipe investor yang akan memilih investasi dengan mempertimbangkan tingkat resikonya. Mereka cenderung akan melihat peluang keuntungan instrumen mana yang lebih besar keetimbang dan tanpa terlalu menghiraukan risiko kerugian yang akan dialami.

Instrumen investasi dengan metode risk averse

ilustrasi investasi (unsplash.com/micheile dot com)

Jika Anda ingin berinvestasi dengan menggunakan metode risk averse, berikut ini sejumlah pilihan instrumen yang bisa dipilih, di antaranya:

1. Rekening tabungan

Rekening tabungan bisa menjadi salah satu cara untuk menyimpan uang dengan aman. Beberapa perusahaan perbankan bahkan memberikan bunga hingga mendekati 2 persen kepada para nasabah. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan uang tersebut kapan saja.

2. Rekening pasar uang

Jenis investasi ini merupakan kombinasi dari rekening tabungan dan giro. Rekening pasar uang akan memberikan bunga yang lebih tinggi dibanding rekening tabungan.

3. Obligasi korporasi

Jenis instrumen lainnya yang bisa dipilih adalah obligasi korporasi. Meski tidak ada jaminan seperti obligasi pemerintah, tapi jenis obligasi ini memiliki risiko rendah dengan ketentuan memilih perusahaan yang memiliki peringkat dari lembaga pemeringkat.

4. Sertifikat deposito

Sertifikat deposito cukup aman sebagai instrumen investasi risk averse. Anda cukup menyimpan dana dan membiarkannya dalam jangka waktu tertentu. Nantinya, pihak bank akan mengembalikan dana yang Anda setorkan beserta bunganya.

5. Saham dividen

Investasi lainnya yang memiliki risiko rendah dan bisa memberi keuntungan adalah saham dividen. Perusahaan akan memberikan dividen kepada pemilik saham setiap tahunnya. Dividen tersebut akan membantu investor untuk mengimbangi risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.

Apakah metode risk averse cocok untuk digunakan saat berinvestasi?

Tujuan semua orang berinvestasi adalah mengharapkan mendapatkan imbalan yang besar dari modal yang diberikan. Semua metode investasi bisa digunakan tergantung dari kondisi keuangan, tujuan, dan psikologis investor sendiri.

Itulah tadi penjelasan mengenai apa itu risk averse. Kira-kira, apakah metode ini sesuai dengan Anda?

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen