3 Cara Menghitung Dividen: Pengertian dan Jenisnya

Begini cara perhitungan laba investor

3 Cara Menghitung Dividen: Pengertian dan Jenisnya
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/ima Miroshnichenko)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Selain dipahami oleh perusahaan, cara menghitung dividen sepatutnya juga perlu diketahui oleh investor.

Selain perhitungan ini digunakan untuk mengetahui jumlah yang harus dibayarkan pada investor oleh perusahaan, besaran dividen juga harus diketahui oleh investor sendiri agar dapat mencocokkan dengan dividen yang akan diterima nantinya.

Bagi investor, menghitung dividen ini mudah untuk dilakukan. Poin pentingnya adalah Anda memahami caranya. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penghitungan dividen.

Apa itu dividen?

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dividen adalah laba yang harus didapatkan dan dibayarkan oleh perusahaan kepada investor pada periode waktu tertentu.

Saat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa, terdapat dua hal yang harus dilakukan. Pertama, memutar kembali laba tersebut untuk kegiatan operasional dan pembelian alat baru. Kedua adalah pemebrian dividen.

Adapun dividen yang diberikan pada setiap investor tidak sama nilainya. Jumlah pembagian berdasarkan lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing investor.

Investor dapat menerima dividen dalam bentuk uang maupun penambahan saham. Agar pembagian tersebut dapat dilakukan, perusahaan memerlukan beberapa data untuk mendapatkan laba bersih.

Jenis-jenis dividen

ilustrasi uang (unsplash.com/Markus Spiske)

Ada lima jenis dividen atau bentuk pembagian laba kepada investor, antara lain:

Dividen tunai

Dividen tunai adalah pembagian laba kepada investor dalam bentuk uang tunai. Adapun waktu pembagian yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan pada awal perjanjian.

Dalam pembagian jenis dividen tunai, terdapat pajak yang harus dibayar. Adapun besarnya pajak berdasarkan dari peraturan pemerintah.

Dividen likuidasi

Dividen likuidasi akan dibagikan kepada para investor saat perusahaan terancam bangkurt. Dapat dikatakan, pembayaran tersebut tidak hanya bersumber dari laba. Bisa juga berasal dari penjualan aset perusahaan.

Adapun jumlah yang dibagikan tidak hanya terbatas pada keuntungan, namun juga pengembalian modal. 

Dividen saham

Dividen saham adalah pemberian laba dengan berbentuk saham tambahan. Adapun jumlah saham tambahan yang didapati disesuaikan pula dengan jumlah saham shareholder.

Adapun besaran nilai lembar saham disepakati pada awal perjanjian. Biasanya, saham tambahan yang diberikan adalah dengan cara mengurangi nilai lembar saham untuk menghindari kapitalisasi pasar.

Dividen properti

Dividen properti adalah pembagian saham dalam bentuk properti. Namun, jenis saham ini jarang terjadi. Pasalnya, membutuhkan proses dan perhitungan yang cukup rumit.

Dividen skrip

Perusahaan akan membuat surat hutang karena perusahaan belum mampu membayar laba kepada pemegang saham. Karena berbentuk hutang, maka perusahaan dikenai bunga sampai batas waktu pembayaran.

Cara menghitung dividen

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Yan Krukov)

Cara menghitung dividen dibedakan kedalam tiga kelompok, antara lain:

Dividend per Share (DPS)

Adapun cara menghitung dividend berdasarkan per lembar saham. Dalam hal ini, perusahaan membagikan dividen berdasarkan jumlah total saham yang diedarkan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

DPS = Total dividen/harga saham 

Sebagai contoh, sebuah perusahaan membagikan dividen sebanyak Rp500 juta. Adapun jumlah saham yang beredar adalah Rp2 juta per lembar. 

Maka DPS yang akan diterima oleh investor adalah Rp500 juta/Rp2 juta = Rp250 per lembar saham.

Dividend Payout Ratio (DPR)

Perhitungannya merujuk kepada besarnya laba pada perusahaan yang dibagikan kepada setiap pemegang saham dan para investor sesuai dengan kesepakatan

Misalnya, sebuah perusahaan mendapatkan laba bersih Rp2 miliar. Perusahaan telah menetapkan total laba bersih yang dibagikan pada investor adalah 50 persen.

Maka, perusahaan akan membagikan Rp1 miliar dividen kepada para investor. Adapun jumlah yang diterima oleh investor disesuaikan dengan jumlah investasi masing-masing.

Dividend Yield

Dividend yield adalah perhitungan saham yang ditetapkan berdasaran harga saham yang sedang beredar.

Contoh, sebuah perusahaan membagikan saham dengan harga Rp250 per lembar. Harga saham perusahaan tersebut pada saat cumdate adalah Rp5ribu. 

Maka, dividend yield adalah Rp250/Rp5 ribu x 100 persen = 5 persen.

Itulah tadi cara menghitung dividen atau hal yang harus dibayarkan kepada investor yang dilakukan oleh perusahaan. Semoga artikel ini bisa membantu.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M