ETF Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tertarik untuk mencobanya?

ETF Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Exchanged Traded Fund atau ETF adalah istilah yang sudah tidak asing lagi bagi Anda yang terjun ke dunia Investasi reksa dana. 

Reksa dana bisa dijadikan salah satu pilihan bagi Anda yang baru memulai belajar investasi. Produk ini biasanya diperdagangkan seperti saham-saham di bursa efek.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut artikel mengenai ETF.

Pengertian ETF

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Isaac Smith)

ETF adalah salah satu jenis reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif (ETF) yang diperjualbelikan di bursa efek. 

Sederhananya, ETF menggabungkan mekanisme saham dengan unsur reksa dana. Pada reksa dana, ETF menggunakannya mekanisme pengelolaannya. 

Sedangkan, pada unsur mekanisme saham, ETF masuk ke dalam transaksi yang bisa diperdagangkan, sehingga bisa dijual di bursa efek. 

Meski pengelolaan dananya seperti reksa dana, namun ETF berbeda dari reksa dana. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ciri dan perbedaan dari keduanya:

Proses penjualan

Anda bisa melakukan pembelian ETF melalui broker atau dealer partisipan manapun di pasar sekunder. Sedangkan, reksa dana hanya bisa dibeli melalui manajer investasi ataupun agen penjual.

Jumlah pembelian

Anda bisa membeli ETF di pasar primer dengan jumlah minimum 1.000 lot atau 100.000 unit dan 1 lot atau 100 unit pada pasar sekunder. Pada reksa dana, Anda bisa membeli minimum 1 unit.

Biaya transaksi

ETF menggunakan broker, sehingga Anda harus menyiapkan komisi untuknya. Pada reksa dana diambil 1–3 persen dari biaya pembelian atau penjualan kembali.

Risiko

Risiko biaya ETF lebih rendah dan dapat dikontrol dikarenakan transaksi dilakukan setiap saat. Reksa dana dikelola oleh pengelolaan portofolio ataupun manajer investasi.

Dealer partisipan

ETF memiliki dealer partisipan, sedangkan reksa dana tidak. Dealer partisipan bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan pihak manajer investasi yang mengelola ETF dalam hal bertransaksi. 

Apabila Anda tertarik, terdapat enam dealer partisipan di Indonesia, yakni Indopremier, Sinarmas, Panin, Mandiri, Philip, dan Bahana.

Kelebihan ETF

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

ETF memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah sebagai berikut:

Risiko rendah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ETF memiliki tingkat risiko yang rendah. Sehingga, ETF adalah salah satu pilihan bagi Anda yang ingin mencoba berinvestasi.

Hal ini disebabkan management fee pada ETF lebih sedikit dibandingkan reksa dana.

Transparan

Anda bisa mengakses informasi mengenai ETF dan saham-sahamnya dimana saja dan kapan saja.

Hal ini dikarenakan detail dari ETF diumumkan secara real time, sehingga Anda bisa mengetahui pasti mengenai saham ETF. Sehingga, investor yang ingin melakukan proses jual beli bisa mengetahui nilai saham yang akan diperdagangkan.

Fleksibel dan mudah

Layaknya saham, para investor bisa melakukan transaksi ETF kapanpun selama dalam masa jam perdagangan bursa.

Cakupan luas

Saat Anda membeli satu ETF, hal tersebut sama saja Anda telah membeli puluhan saham unggulan.

Kekurangan ETF

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/M)

Di samping kelebihan tersebut, ETF juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah sebagai berikut:

Pajak capital gain

Saat membeli ETF, maka Anda memiliki kewajiban untuk membayar pajak capital gain. Hal ini dikarenakan adanya biaya pajak yang harus dibayar kepada pemerintah saat pembelian reksa dana ETF di bursa efek.

Berbeda dengan reksa dana biasa yang tidak memiliki kewajiban karena bukan dikategorikan objek pajak.

Adapun jumlah pajak yang harus dikeluarkan adalah sebesar 0,1 persen dari harga penjualan.

Biaya spread

Biaya spread merupakan selisih dari harga jual beli. Hal ini biasanya terjadi pada reksa dana ETF selisih antara penjualan dan pembelian unit penyertaan.

Sedangkan, reksa dana biasa pada proses transaksinya dikembali pada Nilai Aktiva Bersih (NAB)

ETF adalah salah satu jenis reksa dana yang minim resiko. Apakah Anda tertarik untuk membelinya?

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M