4 Emiten Baru Melantai di BEI Hari Ini, Sahamnya Kompak Melonjak

Dua di antaranya bahkan cetak ARA, yakni MORA dan ELPI.

4 Emiten Baru Melantai di BEI Hari Ini, Sahamnya Kompak Melonjak
Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan empat emiten baru yang resmi IPO hari ini, Senin (8/8). Emiten tersebut ialah PT Estee Gold Feet Tbk (EURO); PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES); PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI); dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).

Meski demikian, empat emiten tersebut menempati papan pencatatan saham berbeda. EURO melantai di papan akselerasi, KKES di papan pengembangan, sedangkan ELPI dan MORA di papan utama.

Di hari debut perdagangan, saham milik emiten ke-35 sampai dengan ke-38 di BEI pada 2022 kompak melesat. Bahkan, saham ELPI dan MORA mengakhiri perdagangan sesi pagi di level tertinggi atau mengalami auto reject atas (ARA).

Berikut informasi terperinci dari momen perdagangan saham perdana empat emiten tersebut.

Moratelindo (MORA)

IPO MORA.

Mengutip RTI Business, saham MORA melonjak 24,75 persen dari harga penawaran—Rp396—menjadi Rp494. Bahkan pergerakannya pagi ini terbilang stabil di level tersebut. Rata-rata harganya pun Rp494.

Volume saham MORA yang diperdagangkan mencapai 14,19 juta, dengan nilai transaksi Rp7,01 miliar dan frekuensi 3.041 kali. Sementara itu, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp11,68 triliun.

Sebelumnya, di masa penawaran umum, IPO MORA mencatatkan oversubscribed sampai 227,35 kali. Perseroan melepas saham sebanyak 2.525.464.300 saham biasa atau setara 10,68 persen dengan nilai nominal Rp100,  termasuk saham yang dialokasikan kepada karyawan (hampir 0,25 persen). Dari aksi tersebut, perseroan menghimpun dana IPO sekitar Rp1 triliun.

Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI)

IPO ELPI.

Setali tiga uang dengan MORA, saham ELPI melonjak 35 persen dari harga penawaran Rp200 ke level Rp270, dengan pergerakan di rentang 224–270. Rata-rata harga saham ELPI hari ini diperdagangkan Rp256,10.

Di sesi perdagangan pagi, volume saham ELPI yang diperjual-belikan mencapai 576,94 juta. Nilai transaksinya berjumlah Rp147,76 miliar, sedangkan frekuensi perdagangannya mencapai 41.301 kali. Kapitalisasi pasarnya pun menyentuh Rp2 triliun.

Pada masa penawaran umum, saham perseroan mengalami oversubscribed 27 kali. ELPI menawarkan 1,11 miliar saham. Alhasil, melalui IPO ini perusahaan bakal mengantongi dana segar senilai Rp222,4 miliar.

Dari IPO ini, perusahaan akan menggunakan lebih dari 50 persen dana untuk mendanai belanja modal, ekspansi bisnis dan sisanya untuk modal kerja.

Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengatakan, “Momentum IPO jadi waktu yang sangat ditunggu untuk dapat tumbuh menjadi lebih besar, ini dapat memberi semangat baru agar dapat terus mengembangkan bisnis di bidang pelayaran. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri.”

ELPI bergerak di bidang penyediaan layanan penyewaan kapal, pekerjaan lepas pantai, logistik, engineering procurement construction (EPC). Pada 2023, perseroan akan memulai training center dengan Brand MOTE (maritime offshore technology & engineering).

“MOTE diharapkan akan menghasilkan pelaut dengan spesialisasi dalam bidang maritim yang mengikuti perkembangan teknologi diantaranya Dynamic Positioning, Offshore Ship Handling, Marlin Test dan lain sebagainya,” jelas Eka.

Estee Gold Feet (EURO)

IPO EURO.

Saham penyedia hasil jasa aerosol ini juga naik 2,86 persen dari harga penawaran Rp70 menjadi Rp72, setelah bergerak di rentang Rp69 hingga Rp77 sepanjang sesi perdagangan pagi ini. Rata-rata harganya adalah Rp71,80.

Dari segi volume transaksi, jumlahnya mencapai 138,57 juta. Sedangkan nilai transaksinya berjumlah Rp9,95 miliar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 13.635 kali. Kapitalisasi pasar saham EURO mencapai Rp180,0 miliar.

Melalui IPO ini, EURO menawarkan 500 juta saham dengan harga penawaran Rp70.  Perseroan akan meraup dana senilai Rp35 miliar yang sebagian akan dipakai untuk modal kerja dan kegiatan operasional perseroan.

Selain saham, perseroan juga menyertai waran sebanyak 50 juta lembar. Hasil dari pelaksanaannya juga akan dipakai sebagai modal kerja.

Kusuma Kemindo Sentosa (KKES)

Foto IPO KKES.

Saham Kusuma Kemindo Sentosa (KKES) juga melesat 19,05 persen dari level Rp105 ke Rp125. Bergerak di rentang Rp104 sampai Rp138, rata-rata harga saham KKES adalah Rp119,90.

Volume transaksi saham KKES pagi ini adalah 609,41 juta dengan nilai transaksi sejumlah Rp73,04 miliar dan frekuensi sebanyak 37.309 kali. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai Rp187,50 miliar.

Pada masa penawaran umum, KKES membukukan kelebihan permintaan sebanyak 30,45 kali dari jumlah saham yang ditawarkan mencapai 300 juta lembar atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan nominalnya Rp10 per saham dan harga penawarannya Rp105 per saham,  KKES menghimpun total dana Rp31,5 miliar.

Sekitar 95 persen dari raihan dana IPO akan dipakai sebagai modal kerja, antara lain untuk kegiatan operasional dan pengembangan bisnis. Secara detail, 30 persen diperuntukkan sebagai biaya operasional dan 65 persen untuk membeli barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok.

Sementara itu, 5 persen lainnya akan dipakai untuk mengembangkan sistem informasi dan teknologi; termasuk digitalisasi penjualan, pengantaran, penyimpanan, dan logistik.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M