Akibat Capital Outflow, IHSG Diramal Masih Loyo

IHSG diprediksi kembali terkoreksi karena beberapa sentimen.

Akibat Capital Outflow, IHSG Diramal Masih Loyo
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali terkoreksi, Kamis (26/1), setelah melemah 0,45 persen ke level 6.829,93 kemarin (25/1) sore.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, laju IHSG bakal berada dalam tekanan terbatas dan berpeluang mengalami konsolidasi lagi seperti kemarin. “Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola sideway,” katanya dalam riset harian.

Beberapa waktu mendatang IHSG akan ditopang sentimen dari rilis laporan kinerja tahunan 2022, yang dikepalai oleh BBNI. Kendati demikian, arus keluar modal asing secara year to date (ytd) masih akan membayangi laju IHSG sehingga investor harus tetap waspada.

William memproyeksikan IHSG melaju di kisaran support 6.714 dan resisten di 6.921. Sementara itu, saham pilihannya terdiri dari BSDE, AKRA, SMGR, BBCA, AALI, GGRM, BBNI, dan UNVR.

Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximiliamus Nico Demus memperkirakan IHSG menguat terbatas di rentang support 6.816 dan resisten 6.909. Saham pilihannya, yakni: BUMI, MPPA, dan ACES.

Analisis teknikal proyeksi laju IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi IHSG melanjutkan pembentukan wave b dengan penurunan untuk menguji support di level 6.773 yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 38,2 persen dari wave a dan garis SMA-20.

Ia mengatakan, “IHSG akan rebound jika koreksi berhenti di sekitar level 6.773,” katanya melalui riset harian.

Level support IHSG berada di 6.820, 6.773, dan 6.691. Sementara level resistennya di 6.908, 6.969, dan 7.064. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Saham pilihan Ivan, yakni: INDF, ITMG, MDKA, TBIG, dan TKIM.

Di sisi lain, BNI Sekuritas menilai potensi koreksi hari ini berpeluang memberi kesempatan buy on weakness bagi investor, selama IHSG masih bergerak di atas 6.820 dan candle lower low. Sebab, tren diprediksi masih bullish selama indeks masih di atas 6.845. Kemarin, IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.830) dan 200 day MA (6.986).

Jika bisa parkir harian di bawah 6.845, maka IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan target 6.784, 6.715 (DONE), dan 6.557 (DONE). Tapi, jika ditutup di atas 6.845, maka IHSG berpeluang bergerak menuju 6.906 (DONE), 6.992, dan 7.046. Range breakout-nya berada di area 6.557 sampai 6.953.

“Level resisten berada 6.860, 6.885, 6.906, 6.994 dengan support 6.802, 6.755, 6.726, 6.708. Perkiraan range di rentang: 6.780 - 6.840” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (26/1):

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Resist: 9.850, 9.975, 10.125, 10.225.

Support: 9.650, 9.500, 9.375, 9.200

  • PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

Resist: 915, 940, 975, 1.000.

Support: 890, 865, 840, 815.

  • PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)

Resist: 2.200, 2.245, 2.315, 2.380.

Support: 2.150, 2.100, 2.040, 1.970

  • PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)

Resist: 775, 815, 845, 880

Support: 735, 700, 680, 655

  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Resist: 3.880, 3.940, 4.030, 4.220

Support: 3.800, 3.740, 3.640, 3.460

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Resist: 4.820, 4.900, 5.020, 5.160.

Support: 4.730, 4.660, 4.540, 4.300

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M