Saham Meta Melejit 18% Usai Jumlah Pengguna Facebook Naik

Meta memprediksi pendapatan US$28-US$30 miliar di kuartal II

Saham Meta Melejit 18% Usai Jumlah Pengguna Facebook Naik
Shuterstock/Michael Vi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saham Meta terdongkrak lebih dari 18 persen setelah pengumuman kinerja kuartal pertama 2022. Kenaikan ini ditopang oleh sentimen, salah satunya kenaikan jumlah pengguna Facebook yang menunjukkan indikasi pemulihan.

Sebagai informasi, pengguna aktif harian (DAU/daily active users) Facebook mencapai 1,96 miliar; melampaui perkiraan IBES dari Refinitiv, yakni 1,95 miliar. Sementara pengguna aktif bulanan Meta mencapai 2,94 miliar; meleset dari perkiraan Wall Street yang hanya sebesar 30 juta. Demikian dikutip dari Reuters, Jumat (29/4).

CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan, perusahaan bakal mengurangi biaya dan lebih berinvestasi pada alat kecerdasan buatan. Tujuannya, meningkatkan rekomendasi konten dan iklan sesuai preferensi pengguna.

Strategi itu akan dieksekusi bersamaan dengan ambisi jangka panjang Meta dalam membangun metaverse.

Perlambatan pertumbuhan Meta

Meta. (Pixabay/KNFind)

Sebelumnya, Meta dilaporkan telah kehilangan sekitar 50 persen dari valuasinya sejak awal 2022. Penyebabnya adalah penurunan pengguna aktif harian untuk pertama kalinya; sehingga melahirkan proyeksi kinerja kuartalan yang suram.

Melihat pemulihan jumlah pengguna, Analis Insider Intelligence, Debra Williamson mengatakan, “Ini merupakan kabar baik, entah bagaimana Meta berhasil meningkatkan pertumbuhan DAU, menunjukkan semacam perubahan haluan dari kinerja kuartal sebelumnya.”

Akan tetapi, pertumbuhan pengguna aktif bulanan Meta melambat dengan signifikan. Sebab beberapa kuartal lalu, Meta mengandalkan pasar negara berkembang demi menjaga berputarnya roda pertumbuhan.

“Namun kini, kemungkinan peluang pertumbuhan tinggi (di pasar-pasar itu) mulai mengering,” ujar Williamson.

Berdasarkan data IBES, total pendapatan meningkat 7 persen manjadi US$27,91 miliar pada kuartal awal. Itu sedikit meleset dari perkiraan analis, yakni senilai US$28,20 miliar. Mayoritas pendapatan berasal dari penjualan iklan.

Penyebab perlambatan pertumbuhan

Horizon Wolds, metaverse versi Meta Platform Inc.,. Shutterstock/rafapress

Faktor yang memengaruhi perlambatan itu beragam. Menurut Chief Official Officer, Dave Wehner, beberapa di antaranya, yakni: perlambatan penjualan e-commerce setelah meroketnya pertumbuhan selama pandemi, hilangnya pendapatan dari pasar Rusia, dan tergerusnya permintaan iklan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Selain itu, Zuckerberg menyebut sejumlah tantangan lain, seperti: banyak situs yang menawarkan fitur video pendek seperti Reels, sehingga pendapatan dari lini bisnis itu pun terkikis.

Proyeksi pendapatan kuartal kedua 2022

Pixabay/mohamed_hassan

Meta memprediksi dapat mencetak pendapatan di kisaran US$28 miliar–US$30 miliar pada kuartal kedua 2022. Sementara, para analis rata-rata memproyeksikan pendapatan kuartal senilai US$30,63 miliar.

Meta juga memangkas perkiraan total pengeluaran pada 2022 dari US$90 miliar–US$95 miliar menjadi US$87 miliar–US$92 miliar.

Karena tingkat pertumbuhan saat ini, Meta juga akan memperlambat laju sejumlah investasi jangka panjang, seperti di divisi perangkat keras Reality Labs—rumah bagi teknologi augmented reality dan virtual reality.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia