Aksi Beli Saham Komisaris-Direksi BCA Jelang Bagi Dividen

BCA akan bagikan dividen pada 4 April 2024.

Aksi Beli Saham Komisaris-Direksi BCA Jelang Bagi Dividen
Ilustrasi gedung BCA (unsplash/HendraJn)

Fortune Recap

  • Direksi dan Presiden Komisioner BCA memborong saham BBCA menjelang pembayaran dividen pada 4 April 2024.
  • Transaksi pembelian saham oleh direksi mencapai Rp12,31 miliar dengan harga pembelian sebesar Rp10.107,66 per saham.
  • Harga saham BBCA melemah 0,50 persen ke Rp10.025 dari harga penutupan Rp10.075 pada Senin (25/3) sore.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menyusul aksi beli Jahja Setiaatmadja, Direksi dan Presiden Komisioner PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kompak memborong saham BBCA, seiring dengan semakin dekatnya waktu pembayaran Dividen pada 4 April 2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi BBCA pada 25 Maret 2024, ada tujuh transaksi pembelian saham BBCA oleh para Dewan Direksi. Secara kumulatif, nilai transaksi mereka mencapai Rp12,31 miliar. 

Para bos BCA itu menambah kepemilikan saham masing-masing pada akhir pekan lalu. dengan detail transaksi sebagai berikut:

Direktur BCA, Subur Tan

  • Total saham yang dibeli: 359.115 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 10.351.057 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 10.710.172 saham.
  • Nilai transaksi: Rp3.629.812.320,9 (Rp3,63 miliar).

Direktur BCA, Rudy Susanto

  • Total saham yang dibeli: 389.679 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 2.518.448 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 2.908.127 saham.
  • Nilai transaksi: Rp3.938.742.841,14 (Rp3,94 miliar).

Presiden Komisioner BCA, Djohan Emir Setijoso

  • Total saham yang dibeli: 214.145 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 106.610.700 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 106.824.845 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.164.504.850,7 (Rp2,16 miliar).

Direktur BCA, Lianawaty Suwono

a. Transaksi I

  • Total saham yang dibeli: 245.200 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.175,00
  • Tanggal transaksi: 21 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 1.521.880 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 1.767.080 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.494.910.000 (Rp2,49 miliar).

b. Transaksi II

  • Total saham yang dibeli: 245.800 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.150,00
  • Tanggal transaksi: 21 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 1.767.080 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 2.012.880 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.494.870.000 (Rp2,49 miliar).

c. Transaksi III

  • Total saham yang dibeli: 251.805 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 2.012.880 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 2.264.685 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.545.159.326,3 (Rp2,55 miliar).

Adapun, total transaksi Lianawaty mencapai Rp7.534.939.326,3 (Rp7,53 miliar).

Direktur BCA, Frengky Chandra Kusuma

  • Total saham yang dibeli: 216.935 saham.
  • Harga pembelian: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 1.891.049 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 2.107.984 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.192.705.222,1 (Rp2,19 miliar).

Pada Selasa pukul 11.38 WIB, saham BBCA melemah 0,50 persen ke harga Rp10.025 dari harga penutupan Rp10.075 pada Senin (25/3) sore. Pagi tadi, saham BBCA dibuka dengan koreksi 1,24 persen ke harga Rp9.950.

Aksi beli Bos BCA yang diumumkan pekan lalu

Pada Jumat (22/3) lalu, BBCA melaporkan empat transaksi pembelian oleh para direksi, yang meliputi: Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja; Direktur BCA John Kosasih; Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman; dan Direktur BCA Tonny Kusnadi. Jumlah transaksi keempatnya adalah Rp19,59 miliar.

Berikut ini perincian transaksi pembelian saham mereka:

Jahja Setiaatmadja

  • Total saham yang dibeli: 810.832 saham.
  • Harga per saham: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 32.818.853 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 33.629.685 saham.
  • Nilai transaksi: Rp8.195.614.173,12 (Rp8,20 miliar).

John Kosasih

  • Total saham yang dibeli: 731.076 saham.
  • Harga per saham: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 504.861 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 731.076 saham.
  • Nilai transaksi: Rp7.389.467.642,16 (Rp7,39 miliar).

Haryanto Tiara Budiman

  • Total saham yang dibeli: 214.404 saham.
  • Harga per saham: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 561.695 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 776.099 saham.
  • Nilai transaksi: Rp2.167.122.734,64 (Rp2,17 miliar).

Tonny Kusnadi

  • Total saham yang dibeli: 181.699 saham.
  • Harga per saham: Rp10.107,66
  • Tanggal transaksi: 22 Maret 2024
  • Jumlah saham sebelum transaksi: 7.087.982 saham.
  • Jumlah saham setelah transaksi: 7.269.681 saham.
  • Nilai transaksi: Rp1.836.551.714,34 (Rp1,84 miliar).

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI