Anak Usaha Sawit Sumbermas Siap IPO, Ini Harga Penawarannya

Dari IPO ini, Citra Borneo dapat menghimpun Rp800 miliar.

Anak Usaha Sawit Sumbermas Siap IPO, Ini Harga Penawarannya
ilustrasi kelapa sawit (dok.thestar.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT), bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penawaran awal (bookbuilding) pun sudah dimulai.

Mengutip e-ipo.co.id, Jumat (14/10), book building berlangsung sejak Kamis (13/10) sampai dengan Rabu (19/10) dengan batas bawah harga penawaran Rp690 dan batas atas Rp1.280 per lembar. Total saham yang ditawarkan mencapai 6,25 juta lot atau setara 20 persen dari total modal disetor dan ditempatkan.

Dengan kisaran harga dan total saham yang dilepas tersebut, perusahaan consumer non-cyclicals itu berpotensi mendulang dana segar maksimal Rp800 miliar.  

Calon emiten itu menunjuk empat underwriter dalam aksi pencatatan sahamnya, yakni: Mirae Asset Sekuritas Indonesia, UOB Kay Hian Sekuritas, BRI Danareksi Sekuritas, dan Maybank Sekuritas Indonesia.

Rencana penggunaan dana IPO Citra Borneo Utama

Setelah mengantongi dana hasil IPO, Citra Borneo Utama berniat menggunakannya untuk kebutuhan berikut ini:

  • 54 persen dana digunakan untuk membangun refinery extension dan infrastrukturnya, yang akan dieksekusi dengan pihak ketiga.

Berlokasi di Kawasan Industri Surya Borneo Industri, Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, pembangunan pabrik ini rencananya berlangsung pada kuartal pertama 2023 dan ditarget selesai pada kuartal pertama 2025.

“Pihak yang ditunjuk untuk pembangunan saat ini masih dalam proses tender,” tulis Manajemen CBUT dalam prospektusnya.

  • Sisa dana digunakan untuk meningkatkan modal kerja.

Dana ini termasuk–tapi tak terbatas pada–pembelian bahan baku yaitu CPO dan Palm Kernel. Tujuannya, meningkatkan utilisasi produksi di pabrik kernel crushing dan refinery.

Jika dana IPO tak mencukupi kebutuhan tersebut, maka perseroan bakal menggunakan kas internal dari kegiatan operasi dan memakai pendanaan eksternal dari perbankan atau lembaga keuangan lain.

Profil Citra Borneo Utama

Berdiri pada 2013, Citra Borneo Utama menjalani usaha utama di bidang industri pmurnian, pemisahan atau fraksinasi, dan perdagangan produk kelapa sawit dan turunannya. Sejumlah produknya, antara lain: Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), olein, stearin, crude palm kernel oil (CPKO), dan palm kernel expeller (PKE).

Citra Borneo Utama mempunyai pabrik refinery dan fraksinasi dengan kapasitas berjumlah 2.500 ton CPO per hari atau 850.000 ton CPO per tahun, serta kapasitas sejumlah 2.500 ton RBDPO per hari atau 850.000 MT RBDPO per tahun.

Ditambah dengan pabrik kernel crushing berkapasitas total 600 MP kernel per jam atau 219.000 MT kernel per tahun. Perseroan pun punya 1 tank farm untuk menyimpan bahan baku dan hasil produk dari pabrik-pabriknya.

Jadwal pelaksanaan IPO Citra Borneo Utama

Secara terperinci, berikut ini jadwal pelaksanaan IPO anak usaha Sawit Sumbermas Sarana tersebut:

  • Masa penawaran awal: 13–19 Oktober 2022.
  • Prakiraan tanggal efektif: 27 Oktober 2022.
  • Prakiraan masa penawaran umum: 31 Oktober–2 November 2022.
  • Prakiraan tanggal penjatahan: 2 November 2022.
  • Prakiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 3 November 2022.
  • Prakiraan tanggal pencatatan saham di BEI: 4 November 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M