Analisis Saham: Definisi, Metode, dan Perbedaannya

Apa itu analisis saham dan apa perbedaan tiap metodenya?

Analisis Saham: Definisi, Metode, dan Perbedaannya
ilustrasi saham (pexels.com/Alesia Kozik)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta. FORTUNE - Dalam dunia investasi ada istilah analisis saham. Metode dasarnya ada dua, yakni analisis fundamental dan teknikal. Apa maksudnya?

Dalam dunia investasi ada istilah analisis saham. Langkah itu bertujuan mengevaluasi atau menilai instrumen, sektor, hingga prospek pasar investasi ke depan.

Lalu, apa itu analisis saham? Analisis saham adalah proses yang mengandalkan data historis dan data saat ini, yang kemudian dipelajari untuk memproyeksikan pergerakan pasar dan instrumen-instrumennya.

Pada akhirnya, hasil dari analisis saham itu dapat mempengaruhi keputusan jual-beli di bidang investasi, seperti pada instrumen saham.

Adapun, ada dua metode dasar dalam analisis saham, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal. Keduanya acap kali menjadi dasar proyeksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) oleh para analis.

Pertanyaannya, apa perbedaan dari analisis fundamental dan analisis teknikal? Apa saja keuntungan dan kekurangan tiap cara tersebut? Mari simak ulasan berikut ini.

Perbedaan analisis fundamental dan analisis teknikal

ilustrasi saham (unsplash.com/Austin Distel)
  • Analisis Fundamental

Berdasarkan definisi dari situs web Investopedia, analisis fundamental berbasis pada data yang berasal dari berbagai sumber, termasuk laporan keuangan, laporan ekonomi, jumlah aset perusahaan, serta pangsa pasarnya.

Jika sudah memiliki data itu, maka para investor atau analis bisa meninjau metrik dan tren atas masing-masing laporan keuangan. Dari kondisi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, hingga memo atau catatan kaki.

Anda dapat mengunduh laporan keuangan setiap emiten melalui keterbukaan informasi di situs web Bursa Efek Indonesia atau laman resmi masing-masing perusahaan tercatat. Penerbitannya dilakukan secara kuartalan atau tiga bulan sekali.

Lebih lanjut, pada laporan keuangan itu, analis dan investor umumnya memeriksa tingkat profitabilitas, likuiditas, efisiensi, tingkat pertumbuhan, serta leverage perusahaan. Itu juga termasuk rasio utang terhadap total aset. Lalu, hasilnya bisa dibandingkan dari periode serupa pada tahun sebelumnya untuk mengevaluasi pertumbuhan.

  • Analisis Teknikal

Di sisi lain, analisis teknikal atau teknis lebih mengutamakan peninjauan terhadap harga masa lalu dan harga saat ini, lalu digunakan untuk memprediksi laju saham di masa depan.

Metode ini menganalisis pasar keuangan secara keseluruhan, khususnya menyoroti harga dan volume transaksi saham. Tak lupa, ini juga memperhitungkan permintaan dan penawaran. Yang berperan krusial.

Analisis teknis menggambarkan tren pergerakan saham melalui grafik. Analis teknikal akan menandai level tertentu sebagai support atau resisten. Support merupakan posisi terendah sebelumnya, yang ada di bawah harga saat ini. Sementara itu, resisten adalah kebalikannya.

Jika harga saham terkoreksi hingga melewati level supporti, maka itu menunjukkan tren bearish. Sementara jika harga saham menembus level resisten, prospek bullish terbuka.

Analisis jenis ini dinilai efektif saat penawaran dan permintaan berpengaruh besar terhadap tren harga saham emiten yang Anda analisis.

Kedua metode analisis saham tersebut bisa Anda lakukan sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Demikian informasi seputar dua metode analisis saham dan perbedaannya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia