Pengertian Rebound Saham, Lengkap dengan Metode Analisis

Apa arti dari rebound saham dan apa cirinya?

Pengertian Rebound Saham, Lengkap dengan Metode Analisis
ilustrasi trading (unsplash.com/Austin Distel)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apa arti rebound pada saham? Dalam olahraga basket, istilah itu tidak asing. Tapi, rebound juga akrab di telinga para pelaku pasar modal dan dunia investasi.

Pada hakikatnya, rebound menggambarkan situasi saat pemain basket mengambil kembali bola yang memantul karena gagal masuk ke keranjang. Kata kuncinya, memantul.

Dalam pergerakan saham, rebound juga berkaitan dengan ‘pantulan’ itu. Bisa dibilang, rebound mengacu pada kondisi ketika laju saham kembali naik (memantul) setelah mengalami tren koreksi alias momentum bearish. Rebound hanya bisa terjadi setelah terjadi tren bearish di pasar.

Arti rebound saham yang lain, yakni saat harga saham emiten terpangkas menuju support sehingga tertekan, lalu kembali memantul setelah koreksi selama beberapa waktu.

Seperti yang terjadi pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Selasa (13/12) pagi. Juga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sekitar November 2022 dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Ini pun sempat tergambar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode Agustus hingga September 2022.

Cara analisis rebound saham

ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Apa saja yang menunjukkan ciri-ciri rebound saham? Melansir Stockbit, Anda dapat mengidentifikasinya dengan dua metode analisis, yakni:

  • Analisis fundamental

Ini merujuk pada metode analisis terhadap kondisi keuangan emiten. Jadi, Anda dapat membandingkan laba tahun ini dengan tahun sebelumnya. Lalu, cek apakah profit benar-benar lahir dari kegiatan operasional, bukan divestasi aset ataupun selisih nilai mata uang.

Adapun, contoh dari rebound saham berkat pulihnya kinerja, yakni saham UNVR. Saham perseroan mulai pulih pada akhir April 2022, yang ditopang oleh ekspektasi para pelaku pasar atas publikasi laporan keuangan UNVR pada kuartal pertama 2022. Itu terbukti, sebab pada triwulan awal tahun ini, UNVR mencatat laba senilai Rp2,02 triliun atau melonjak 46,5 persen (YoY).

Sahamnya pun naik dari Rp3.394 per lembar pada 20 April menjadi Rp5.049 per lembar sebulan setelahnya.

  • Analisis teknikal

Cara kedua ini memiliki sejumlah indikator, yaitu: candlestick, support dan resisten, moving average, dan volume trading.

Misalnya, dengan indikator Moving Average (MA), bisa terlihat peluang rebound lewat crossover antara grafik harga dan garis MA. Bila grafik berpotongan dengan garis MA dari atas ke bawah, harga saham berisiko downtrend. Sebaliknya, itu mengindikasikan peluang penguatan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar