Bangun Jaringan Gas Rumah Tangga, PGN Alokasi Capex Rp3,54 T

Selain itu, untuk apa lagi capex PGN?

Bangun Jaringan Gas Rumah Tangga, PGN Alokasi Capex Rp3,54 T
Dok. PGN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$227 juta atau sekitar Rp3,54 triliun pada 2024.

Bagaimana alokasinya?

Perseroan akan menggunakan anggaran itu untuk program hilirnya, termasuk untuk membangun jaringan gas atau jargas rumah tangga sepanjang 2024.

Pada tahun ini, PGN berencana membangun 117.701 sambungan rumah tangga, yang sebagian besar akan dilakukan di Pulau Sumatra dan Jawa.

“Kami sudah menyiapkan beberapa inisiatif investasi untuk dapat terus mendorong pertumbuhan perusahaan ke depan,” kata manajemen PGAS dalam paparan publik pada akhir Desember 2023.

Secara mendetail, berikut ini inisiatif perseroan yang akan menggunakan anggaran belanja modal perseroan tahun ini:

  • Pengembangan jaringan pipa ke kawasan industri, seperti Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah untuk mengoptimalkan monetisasi gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).
  • Pembangunan pipa gas bumi ke ke pelanggan sektor industri, komersial & rumah tangga dalam rangka peningkatan volume penjualan.
  • Pengembangan blok hulu migas dari PT Saka Energi Indonesia terutama di Blok Pangkah.
  • Revitalisasi LNG Tanki Arun dalam rangka pengembangan bisnis LNG Hub.
  • Pemanfaatan biomethane dari Palm Oil Mill Effluent (POME) sebagai upaya mereduksi emisi karbon di Indonesia.
  • Pembangunan infrastruktur gas bumi di Ibu Kota Negara Nusantara dalam rangka  mendukung penuh penugasan pemerintah.

Sumber pendanaan pada 2024 direncanakan berasal dari kombinasi antara pendanaan internal dan pendanaan eksternal, tentunya dengan mempertimbangkan cost of fund paling optimal untuk perusahaan.

Revisi target pemasangan jargas pada 2024

Perseroan telah memasang 900.000 sambungan rumah (SR) jargas rumah tangga pada 2023.

Mayoritas dana pemasangan berasal dari APBN, yakni 703.308 SR. Sementara itu, sisa dananya datang dari penugasan pemerintah kepada PGN. 

Sebelum ini, pemerintah pun telah memutuskan untuk memberi insentif harga gas dari hulu bagi pengembang dengan ketetapan jumlah maksimal US$4,72 per MMBtu. 

Merespons hal ini, saham PGAS sempat menguat 3.86 persen ke Rp1.210 per saham, Rabu (21/2), menurut data FIMA by Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI). 

Pada Rabu pukul 16.45 WIB, saham PGAS tercatat naik 1,29 persen ke harga Rp1.180.

Volume transaksinya mencapai 75,7 juta saham, dengan nilai transaksi Rp90,4 miliar dan frekuensi 8.340 kali.

Sebelumnya, melalui rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Desember 2023, target pembangunan jargas direvisi dari 4 juta SR menjadi 2,5 juta SR sampai dengan akhir 2024.

Sejalan dengan pemangkasan target itu, pihak PGAS mengaku masih berdiskusi dengan pemerintah terkait target pembangunan jargas lain.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

3 Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Untuk Kebutuhan Konten
Cara Melihat Pesan WA yang Terhapus, Tanpa Aplikasi Tambahan
Cara dan Sayarat Gadai Sertifikat Tanah di Pegadaian
Panduan Cara Ganti Kartu ATM BCA yang Hilang atau Rusak
Dalam sebulan, 69 Pinjol Diganjar Sanksi Oleh OJK
10 Kacamata Termahal di Dunia Lengkap dengan Harganya!