Bukalapak dan Salim Group Jadi Investor BBHI Lewat Rights Issue

Rights issue berlangsung mulai 13 Januari 2022.

Bukalapak dan Salim Group Jadi Investor BBHI Lewat Rights Issue
Dok. Shutterstock/Pradipta Ary Pamungkas
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten perbankan milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bakal menambah modal melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( PMHMETD III) atau rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut, Salim Group dan Bukalapak nantinya bakal masuk menjadi investor strategis. 

BBHI akan menerbitkan 10.047.322.871 saham biasa yang setara 86 persen modal perseroan dengan nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaannya Rp478 per lembar. Dengan begitu, dana yang akan BBHI himpun dari rights issue berjumlah sekitar Rp4,8 triliun. 

Sebagai informasi, saat ini mayoritas saham BBHI dikuasai PT Mega Corpora (MC) dengan kepemilikan 90 persen saham. Dengan rights issue ini, kepemilikan saham perseroan akan terdilusi. 

MC menyatakan hanya akan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya yakni sekitar 2,71 miliar saham atau setara 30 persen dari seluruh HMETD senilai Rp1,29 triliun.  Sedangkan sisa hak HMETD yang tidak diambil oleh MC, dialihkan kepada sejumlah investor. Siapa sajakah itu? 

Masuknya Bukalapak dan Salim Group sebagai Investor Strategis

Berdasarkan keterbukan informasi, sisa HMETD MC akan dialihkan kepada enam investor strategis. Berikut perincian nama beserta jumlah saham yang akan dimiliki masing-masing investor strategis:

- PT Bukalapak.com Tbk: 2.497.816.903 saham.

- Abadi Investments Pte. Ltd: 1.521.117.930 saham.

- PT Indolife Investama Perkasa (anak usaha Salim Group): 1.303.815.386 saham.

- H Holdings Inc.: 448.744.769 saham.

- Trusty Cars Pte. Ltd: 150.000.000 saham.

- PT CT Corpora (CTC): 408.318.058 saham.

Secara kumulatif, dana pelaksanaan HMETD keenam investor strategis itu berjumlah Rp 3,02 triliun. Perusahaan menjadwalkan HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)  selama 5 hari kerja mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022.

Penggunaan Dana Rights Issue

Perseroan akan menggunakan dana hasil penambahan modal HMETD III—setelah dikurangi biaya emisi—untuk menguatkan struktur permodalan guna meningkatkan modal inti perseroan menjadi KBMI yang tergolong dalam KBMI 2. Itu sesuai dengan POJK No. 12/2021.

Selain itu, dana juga akan ditujukan untuk pengembangan usaha, termasuk mengembangkan kegiatan di sektor kredit berbasis inovasi teknologi atau bank digital.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya