BEP: Definisi, Fungsi, Rumus, dan Cara Menghitung, Lengkap!

BEP adalah singkatan break even point atau titik impas.

BEP: Definisi, Fungsi, Rumus, dan Cara Menghitung, Lengkap!
ilustrasi membahas bisnis (unsplash.com/Jason Goodman)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - BEP adalah singkatan dari break even point, yang juga dikenal sebagai titik impas. Istilah itu sering di dengar di lingkup ekonomi dan bisnis, baik secara teori maupun praktiknya. 

Menurut US Small Business Administration (SBA), BEP adalah titik saat total biaya (cost) dan jumlah pendapatan seimbang, sehingga tidak ada kerugian atau keuntungan dalam bisnis. Artinya, biaya produksi sebuah barang/jasa bisnis Anda sudah setara dengan pendapatan.

BEP menjadi faktor penting bagi sebuah bisnis, khususnya yang terbilang baru. Hal itu karena para calon investor akan mempertimbangkan BEP sebelum memutuskan menanamkan modal, bersamaan dengan perhitungan payback period. Dengan begitu, Anda dan investor bisa memproyeksikan waktu yang dibutuhkan bisnis itu untuk mencetak keuntungan.

Sementara itu, bagi bisnis yang sudah beroperasi, BEP adalah salah satu alat analisis biaya. Metode itu juga bisa membantu Anda mengevaluasi tingkat keuntungan bila volume penjualan berubah.

Adapun, secara umum, ada sejumlah manfaat dari analisis BEP, yakni:

  • Lebih cermat menentukan harga.
  • Mengefisiensi pengeluaran.
  • Membantu menetapkan target pendapatan.
  • Lebih cerdas mengambil keputusan.
  • Mengurangi risiko finansial perusahaan.
  • Bisa mendanai bisnis Anda.

Cara menghitung BEP

Laporan keuangan. (Tumisu/Pixabay)

Lantas, bagaimana cara menghitung BEP? Seperti apa rumusnya? Mengutip SBA. untuk menghitung titik impas dalam unit produk, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

  • Titik Impas (Unit) = Jumlah biaya tetap / (harga jual per unit - biaya variabel per unit).

Selain itu, ada pula rumus perhitungan BEP berdasarkan mata uang, yakni:

  • Titik impas (Rupiah) = Jumlah biaya tetap / margin kontribusi.

Apa itu margin kontribusi? Perbedaan antara harga produk dengan biaya untuk pembuatannya. Untuk mendapatkan nilai margin kontribusi, Anda bisa memakai rumus ini:

  • (Harga jual per unit - biaya variabel per unit) / harga jual per unit.

Melansir Investopedia, biaya tetap merupakan pengeluaran tak berubah saat ada peningkatan atau penurunan jumlah barang/jasa sebuah perusahaan. Contohnya, biaya sewa, gaji karyawan, pajak properti, asuransi, bunga, hingga depresiasi.

Di sisi lain, biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap, misalnya: biaya servis atau peremajaan, bahan bakar, bahan baku, COGS (cost of goods sold), dan masih banyak lagi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya