Cucu Usaha Salim Group Indorent Batal IPO, Ini Faktor Penyebabnya

Perusahaan menilai kondisi pasar saat ini belum stabil.

Cucu Usaha Salim Group Indorent Batal IPO, Ini Faktor Penyebabnya
Logo Indorent. (Website Indorent)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Cucu usaha Salim Group, PT CSM Corporatama (Indorent) membatalkann rencana menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Utama PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Jusak Kertowidjojo, mengatakan kondisi pasar yang relatif belum stabil sebagai alasan utama di balik batalnya aksi korporasi tersebut. IMJS merupakan induk usaha dari Indorent.

“Sehingga PT CSM Corporatama tetap menjadi perusahaan tertutup dan telah menyesuaikan kembali anggaran dasarnya,” katanya dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (24/8).

Meski demikian, nilai kepemilikan Indomobil Multi Jasa atas Indorent pun tidak berubah. Perseroan juga masih berperan sebagai pemegang saham pengendali Indorent.

Sebelumnya, IMJS telah mengungkap rencana initial public offering (IPO) dari Indorent sejak April 2022. Kabarnya, nilai IPO itu mencapai triliunan rupiah. Melansir Bloomberg, IFR juga melaporkan pada Senin (20/6) mengenai penjajakan Indorent kepada investor agar target dana IPO sekitar US$250 juta bisa terserap.

Profil Indorent, cucu usaha Salim

Indorent merupakan penyedia jasa sewa dan pengelolaan kendaraan berusia lebih dari tiga dekade yang melayani klien pemerintah dan swasta. Beberapa layananya, yakni: sewa jangka panjang, sewa jangka pendek, jasa layanan pengemudi, fleet management services, dan car ownership program rental. 

Saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 22.000 armada kendaraan, lebih dari 1.500 pengemudi, 1.400 bengkel rekanan, dan 20 titik layanan 

Adapun, tipe armadanya meliputi MPV seperti Suzuki Ertiga, Nissan Livina, Toyota Innova, Toyota Veloz, Mitshubishi Xpander, Daihatsu Xenia, Daihatsu Sigra; SUV seperti Nissan X-Trail, Honda CRV, Toyota Rush, Mitsubishi Pajero, dan Toyota Fortuner; Luxury seperti Nissan Elgrand, Toyota Corolla Altis dan Camry, serta Toyota Alphard; dan tipe niaga seperti truk pickup, medium truk, light truk, dan blind van.

Induk usaha Indorent, IMSJ, membukukan pertumbuhan pendapatan 23 persen (YoY) dari Rp1,95 triliun menjadi Rp2,4 triliun di paruh pertama 2022. Sementara itu, laba bersihnya naik dari Rp115,62 miliar menjadi Rp25,48 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi