Dibayangi Sentimen Negatif Global dan Suku Bunga, IHSG Rawan Tertekan

IHSG juga minim sokongan dari dalam negeri.

Dibayangi Sentimen Negatif Global dan Suku Bunga, IHSG Rawan Tertekan
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan terkoreksi pada Selasa (22/11), dibayangi sejumlah sentimen negatif dari global. Pada perdagangan Senin, (21/11), IHSG ditutup turun 0,26 persen ke level 7.063,24 usai pernyataan The Fed perihal rencana kenaikan suku bunga hingga 75 basis poin pada Desember 2022 untuk meredam inflasi. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal stochastic mementuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan. 

"Dari global masih ada tekanan terkait potensi kenaikan suku bunga The Fed. Sementara dari dalam negeri masih minim akan sentimen," katanya dalam riset. 

Pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve mengulangi janji bank sentral untuk menaikkan suku bunga sampai inflasi terkendali mempengaruhi bursa global. Investor saat ini menunggu rilis risalah dari pertemuan Fed November pada Rabu besok.

Selain itu, sentimen negatif datang dari kekhawatiran Cina akan melanjutkan langkah-langkah pengetatan untuk mengendalikan kasus Covid-19 yang melonjak beberapa waktu terakhir.    

Dengan sentimen ini, Dennies memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support 7.039 dan 7.016, serta resisten di level 7.096 dan 7.130. Sejumlah saham pilihan yang ia rekomendasikan hari ini di antranya TOWR, MDKA, ADHI, BBRI, TKIM, DSNG, WOOD, dan ASII.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih berada di kisaran konsolidasi wajar. Pola tekanan relatif terbatas sehingga masih ada peluang naik di jangka menengah hingga jangka panjang.

“Momentum tekanan masih bisa dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi pembelian saham-saham berfundamental kuat, dengan likuiditas tinggi," katanya.

Ia memperkirakan, IHSG hari ini akan melaju di rentang support 6.921 dan resisten 7.152. Sejumlah saham pilihannya, yakni BBNI, ASII, ITMG, AALI, TLKM, KLBF, JSMR, dan LSIP.

Analisis teknikal IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG akan melanjutkan fase konsolidasi karena chart harian masih tertahan garis SMA-60.  Laju IHSG hari ini diproyeksi akan menguji area support di 7.013 sampai 7.031, dengan peluang rebound selama chart ada di atas 7.013.

Pada level support IHSG  diprediksi bergerak di kisaran 6.937, 6.892, dan 6.803. Sementara resisten di rentang 7.100, 7.128 sampai 7.137, dan 7.200. Ivan memilih saham-saham INCO, INDF, KLBF, PGAS, dan SMGR pada perdagnagan hari ini. 

Sementara itu, Tim MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi menguat untuk menguji area resisten di 7.128 sampai 7.242. Tapi, jika IHSG melampaui 6.955, posisi indeks acuan masih ada di bagian dari wave (ii) di label merah sehingga masih rawan tertekan menuju 6.890 sampai dengan 6.937.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya