Tiket.com dan Blibli Dikabarkan Mau Merger Sebelum IPO

Nilai IPO 2 anak usaha Grup Djarum itu Diramal US$1 miliar

Tiket.com dan Blibli Dikabarkan Mau Merger Sebelum IPO
Ilustrasi situs Blibli. (Shutterstock/Monticello)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dua lini bisnis Djarum Group, Tiket.com dan Blibli, dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi merger menjelang rencana penawaran umum perdana atau IPO (Initial Public Offering). 

Mengutip Bloomberg, sumber tak mau disebutkan namanya mengatakan, perusahaan hasil merger itu nantinya akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih lanjut, nilai dari IPO entitas gabungan dua perusahaan teknologi itu diperkirakan mencapai US$1 miliar (sekitar Rp14,4 triliun).

Potensi merger antara dua perusahaan teknologi milik Djarum itu lahir ketika perusahaan beralih melirik pasar modal Tanah Air.

Fortune Indonesia mencoba mengonfirmasi kabar merger kepada juru bicara terkait, Senin (11/4), tetapi belum juga mendapat respons sampai berita ini terbit.

Rencana IPO Tiket.com dan Blibli

Logo tiket.com. (Shutterstock/sdx15)

Kabar mengenai merger itu berembus setelah negosiasi Tiket.com dengan perusahaan cangkang (special purpose acquisition company/SPAC) Cova Acquisition di Amerika Serikat tak berujung kata sepakat. Goldman Sachs disinyalir menjadi konsultan dari perusahaan e-commerce milik Djarum Group untuk diskusi tersebut.

Seiring dengan opsi merger lewat SPAC, Tiket.com juga mempertimbangkan IPO melalui penggabungan usaha dengan salah satu super apps Asia Tenggara. Demikian menurut CEO Tiket.com, George Hendrata, dilansir dari Bloomberg TV.

Tiket.com berdiri pada 2011, lalu dibeli oleh Djarum Group pada 2017. Platfom ini melayani penjualan tiket penerbangan, kereta api, penginapan, hingga acara seperti konser. Tiket.com terhubung dengan lebih dari 90 maskapai penerbangan serta 2,8 juta hotel dan penginapan lain.

Di sisi lain, Blibli menggandeng Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley dalam rencana IPO-nya. Dengan lebih dari 100 ribu mitra bisnis, perusahaan menjalankan bisnis mal daring untuk berbagai barang, termasuk elektronik dan produk gaya hidup.

Jika Blibli dan Tiket.com benar-benar akan merger, maka mereka akan mengikuti jejak Gojek dan Tokopedia yang bersatu di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebelum resmi melantai di bursa hari ini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen