Emiten Film Raam Punjabi IPO, Bidik Dana Rp232 M

Multivision Plus berniat genjot film hingga sinetron.

Emiten Film Raam Punjabi IPO, Bidik Dana Rp232 M
Logo PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rumah produksi milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) bersiap melakukan initial public offering (IPO) dengan estimasi tanggal pencatatan pada 9 Mei 2023. Perusahaan membidik dana maksimal Rp232,30 miliar.

Mengutip prospektus, nantinya Multivision Plus akan menggunakan dana IPO untuk modal kerja yang meliputi pembiayaan kegiatan produksi film/serial situs web/sinetron dan kegiatan pemasarannya (81,60 persen).

Lalu, 18,40 persen sisanya akan perusahaan jadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema, pemilik jaringan Platinum Cineplex. Tujuannya, untuk membangun dan mengoperasikan 1 teater baru di Kebumen, yang sudah mengantongi izin. Rencananya itu akan mulai beroperasi pada kuartal II 2023. Sementara itu, ada lagi 3 teater baru yang masih dalam proses perizinan di Banyuwangi, Tabanan, Kuala Kapuas, tapi operasional diharap dimulai tahun ini.

Lebih lanjut, perusahaan juga berniat membuka 5 teater baru di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, dan Pangkalan Bun. Rencananya, kelimanya akan beroperasi pada 2024.

Perincian IPO Multivision Plus (RAAM)

Adapun, Multivision Plus akan melepas maksimal 929 jut saham biasa atau 15,00 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Nilai nominalnya Rp60 per saham, sedangkan harga penawarannya berkisar dari Rp224 sampai dengan Rp250 tiap saham.

Berikut ini detail dari jadwal pelaksanaan IPO Multivision Plus:

  • Masa penawaran awal: 11 – 18 April 2023.
  • Perkiraan tanggal efektif: 28 April 2023.
  • Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 3 – 5 Mei 2023.
  • Perkiraan tanggal penjatahan: 5 Mei 2023.
  • Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 8 Mei 2023.
  • Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 9 Mei 2023.

Lebih lanjut, penjamin pelaksana emisi efek Multivision Plus, yakni: PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas. 

Rencana pembagian dividen, kinerja, dan prospek Multivision Plus

Ihwal dividen, Multivision Plus berniat membagikan dividen tunai secara kas maksimal 40 persen dari laba bersih mulai tahun buku 2023. Mengacu pada kondisi keuangan dari waktu ke waktu, perseroan “merencanakan untuk membayar dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang sekurang-kurangnya sekali dalam setahun”.

Per 31 Januari 2023, penjualan Multivision Plus mencapai Rp11,41 miliar. Sementara itu, laba brutonya berjumlah Rp6,60 miliar.

Adapun, bisnis Multivision Plus didukung oleh prospek ekonomi kreatif (ekraf) dan industri hiburan di Indonesia. Khusus untuk ekraf, sektor itu berkontribusi sebesar 7,8 persen terhadap PDB. Angka itu tergolong peringkat tiga besar secara global, hanya di bawah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebagai perusahaan di sektor perfilman, Multivision Plus menilai, perkembangan ekraf Indonesia dapat menjadi momentum pertumbuhan perseroan juga ke depannya.

Sementara itu, prospek industri hiburan, khususnya bioskop, masih memiliki ruang untuk bertumbuh lagi di masa depan. “Hanya sekitar 13 persen orang Indonesia yang memiliki akses bioskop di lingkungan sekitarnya dan masih terdapat peluang bagi operator bioskop untuk bertumbuhnya usaha,” tulis Multivision Plus.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI