Harga Saham Unilever (UNVR) Diprediksi Naik ke 5.700, Ini Kata Analis

Kinerja UNVR diramal membaik ke depan terdorong segmen F&R.

Harga Saham Unilever (UNVR) Diprediksi Naik ke 5.700, Ini Kata Analis
Unilever Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - NH Korindo Sekuritas memproyekiskan harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bisa kembali menanjak hingga menyentuh Rp5.700 per lembar.  Membaiknya kinerja sejumlah segmen usaha diprediksi mampu mengerek kinerja keuangan perusahaan, hingga berimbas terhadap peningkatan harga saham. 

Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas, Cindy Alicia Ramadhania mengungkapkan proyeksi itu didasari oleh rasio price to earning UNVR yang mencapai 32,5 kali atau -0,5 STD. “Yang memiliki potensi kenaikan 20,5 persen,” katanya dalam riset, dikutip Senin (6/6).

Akan tetapi, risiko penurunan permintaan produk dan kenaikan harga komoditas masih betah membayangi laju saham UNVR untuk mencapai target harga tersebut.

Pada perdagangan Senin pagi, harga UNVR tercatat menguat 0,21 persen ke level Rp4.730. Price to earning-nya telah menyentuh 22,32 dengan rata-rata harga Rp4.733,39. Untuk kapitalisasi pasar UNVR kini mencapai Rp180,45 triliun.

Dalam sepekan terakhir, UNVR tercatat terkoreksi 0,63 persen. Namun sebulan belakangan, harga saham UNVR telah mengalami kenaikan 17,96 persen.

Proyeksi kinerja UNVR

Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko

Pada awal kuartal 2022, UNVR mengantongi pendapatan Rp10,8 triliun; meningkat 5,4 persen (YoY) dan 13,9 persen (QoQ). Hal ini terdorong oleh pertumbuhan pendapatan 8,2 persen (YoY) di segmen food and refreshment (F&R), dari Rp3,4 triliun ke Rp3,7 triliun. Peningkatan pendapatan segmen F&R tak lepas dari penjualan produk makanan minuman merek Royco, Bango, dan Buavita. 

Segmen home and personal care (HPC) juga mencatat peningkatan mencapai Rp7,1 triliu pada kuartal I 2022, dibandingkan periode sebelumnya mencapai Rp6,8 triliun. 

Namun, dari segi margin kotor, segmen tersebut mencatat penurunan dibandingkan segmen F&R. Tercatat, margin kotor di segmen HPC—dari 55,9 persen pada kuartal pertama 2021 turun menjadi 50,5 persen. Sedangkan segmen F&R berhasil mempertahankannya di level 45,0 persen pada kuartal I 2022.

“Kami yakin kinerja UNVR ke depannya akan lebih banyak ditopang oleh segmen F&R akibat adanya pelonggaran PPKM, yang harapannya mampu meningkatkan daya beli konsumen dan mendongkrak segmen tersebut,” jelas Cindy.

Selain itu, segmen beauty and personal care dan UFS (Unilever Foods Solution) juga akan jadi katalis positif. Masing-masing mencatatkan pertumbuhan 6,7 persen (YoY) dan 25,1 persen (YoY) di kuartal pertama tahun ini.

Ditambah lagi, UNVR mengalokasikan belanja modal untuk investasi guna menyokong pertumbuhan bisnis. Adapun, perseroan menganggarkan rasio belanja modal sekitar 2 persen hingga 2,5 persen dari turnover dalam setahun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan