IHSG Diprediksi Melemah Usai BI dan The Fed Kompak Naikkan Suku Bunga

Apa IHSG hari ini akan naik lagi atau justru terkoreksi?

IHSG Diprediksi Melemah Usai BI dan The Fed Kompak Naikkan Suku Bunga
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali tertekan, Jumat (23/9), setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga 50 basis point (bps) bersamaan dengan kebijakan bank sentral AS, The Fed sebesar 75 bps. 

Meski begitu, peluang penguatan IHSG masih terbuka. Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, menyebut investor menganggap kebijakan menaikkan suku bunga baik guna menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed–yang bertujuan menekan inflasi global.

Dus, ia memprediksi IHSG hari ini bergerak di level support 7.160 dan 7.095, serta resisten  7.193 dan 7.258. Beberapa saham pilihannya, yakni PTBA, DSNG, SRTG, ADRO, SIDO, TKIM, WIIM, dan RALS.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya pun memperkirakan IHSG masih berada di rentang konsolidasi wajar sehingga masih berisiko terkoreksi. “Investor masih dapat memanfaatkan peluang koreksi untuk mengakumulasi pembelian, khususnya saham-saham dengan fundamental kuat," ujarnya. 

Ia memproyeksikan IHSG hari ini akan melaju di rentang 7.123 sampai 7.273. Saham-saham pilihannya, yaitu: ASII, ASRI, BBCA, BSDE, CTRA, PWON, SMRA, TBIG, dan dan TLKM.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (22/9) IHSG ditutup naik 0,42 persen ke level 7.218,90 walau sempat melemah di awal perdagangan. 

Peluang rebound IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG masih bisa lanjutkan rebound menuju rentang 7.230–7.250. Support ada di level 7.130, sedangkan pivot di 7.180 dan resisten di 7.230.

Risiko koreksi akibat peningkatan suku bunga September berkurang berkat naiknya kredit di sektor perbankan domestik, yang masih di atas 10 persen pada Agustus 2022.

Menurut Tim Phintraco, secara teknikal terbentuk golden cross di oversold area di stochastic RSI. Sejumlah saham komoditas pun disoroti, seperti MEDC, INDY, ITMG, ADRO, PTBA, INCO, ANTM, dan HRUM.

 Saham-saham dari sektor properti dan real estate, perbankan, dan konstruksi diproyeksi relatif fluktuatif ataupun stagnan hari ini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M