IHSG Diprediksi Melemah Dibayangi Tekanan Global dan Aksi Ambil Untung

Saham sektor perbankan dan pertambangan masuk dalam pantauan

IHSG Diprediksi Melemah Dibayangi Tekanan Global dan Aksi Ambil Untung
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada Rabu (20/4) pagi. Laju IHSG hari ini akan dibayangi oleh tekanan pasar global. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, aksi profit taking atau ambil untung masih akan berlangsung seiring sentimen negatif bursa global. Sedangkan dari pasar domestik, rilis kinerja dan panen dividen emiten masih akan menopang pergerakan IHSG.

Ia memproyeksikan IHSG akan melaju di rentang support 7.166 dan 7.133 dengan resisten di 7.264 dan 7.329. Sejumlah saham yang masuk dalam  pantauannya hari ini di antaranya saham sektor energi dan pertambangan, ritel hingga penyiaran seperti INDY, MPPA, PWON, MEDC, SSMS, PGAS, TLKM, CTRA, MAPI, EMTK, dan BRPT.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG berisiko melemah lagi, setelah ditutup di zona merah pada level 7.199,23 kemarin sore. Menurutnya, IHSG akan menguji support di 7.150. “Pelemahan di bawah itu akan membuka jalan koreksi menuju 7.085,” imbuhnya kepada Fortune Indonesia.

Level support IHSG diprediksi berada di 7.180, 7.150, dan 7.085. Sementara resistennya di 7.310, 7.356, dan 7.381. Ada pun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain: BBRI, BBTN, INDF, INKP, dan UNTR.

Ada kans penguatan IHSG hari ini

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Meski demikian, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus IHSG  maish berpeluang menguat hari ini. Kinerja sektor keuangan di pasar modal yang membukukan return 8,90 persen selama 2021 menjadi salah salah satu penyokong. 

“Kinerja perbankan saat ini masih tumbuh positif  yakni sebesar 3,22 persen di tengah IHSG yang sudah melambung 9,60 persen,” ujar Nico.

Namun, sektor perbankan saat ini masih tertinggal dari IHSG karena dominasi sektor energi di pasar modal. Menurut Nico, risiko sektor perbankan tergolong rendah saat ini berkat kondisi makro ekonomi yang lebih solid. Itu tercermin pada potensi Bank Indonesia mendongkrak suku bunga acuan tahun ini.

“Hal itu berpeluang mengangkat kinerja saham perbankan ke depannya,” imbuhnya.

Menurut Nico, IHSG hari ini akan bergerak di rentang 7.058 hingga 7.260. Penguatan bisa terjadi jika IHSG konsisten melaju di level 7.200. BBRI, BSDE, dan MEDC jadi saham yang ia soroti hari ini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga