Jaringan Ritel Alfamidi Bersiap Pecah Saham dan Rights Issue

Jaringan ritel Alfamidi akan memecah saham dengan rasio 1:10

Jaringan Ritel Alfamidi Bersiap Pecah Saham dan Rights Issue
Alfamidi. (Shutterstock/FarisFitrianto)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten jaringan ritel Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan menggelar dua aksi korporasi, yakni memecah nilai saham (stock split) dan rights issue (hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD).

Menurut Direktur Midi Utama Indonesia, Suantopo Po, rasio pemecahan saham adalah 1:10, sehingga nilai nominal saham setelah stock split adalah Rp10 per lembar saham—dari sebelumnya Rp100 per saham. Jumlah saham pun akan bertambah, dari 2,88 miliar lembar menjadi 2,82 miliar lembar saham.

“Untuk memperoleh persetujuan para pemegang saham, maka perseroan berencana melaksanakan RUPSLB pada 17 Februari 2023,” kata Suantopo dalam keterbukaan informasi, dilansir Kamis (12/1).

Berikut estimasi jadwal pelaksanaan stock split dari pengelola Alfamidi:

  • Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI: 23 Februari 2023.
  • Pemberitahuan jadwal pelaksanaan stock split ke BEI: 2 Maret 2023.
  • Pengumuman jadwal dan tata cara pelaksanaan stock split ke publik: 2 Maret 2023.
  • Akhir perdagangan saham bernilai nominal lama (pasar reguler dan negosiasi): 7 Maret 2023.
  • Awal perdagangan aham bernilai nonimal baru (pasar reguler dan negosiasi): 8 Maret 2023.
  • Pencatatan saham: 9 Maret 2023.
  • Awal perdagangan saham bernilai nominal baru (pasar tunai): 10 Maret 2023.

Tujuan dari aksi korporasi itu, antara lain: demi meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan, meningkatkan jumlah saham, dan menambah likuiditas perdagangan saham.

Rencana rights issue Alfamidi

Selain memecah saham, Alfamidi pun akan meningkatkan modal melalui rights issue atau HMETD kepada para pemegang saham. Perseroan akan menerbitkan maksimal 461,18 juta lembar saham, bernilai nominal Rp100 per lembar.

Nantinya, dana hasill rights issue akan perseroan gunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan, serta investasi di anak perusahaan.

“Setiap pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD, maka investor perseroan yang tak menggunakan haknya, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi sebesar maksimum 13,79 persen,” jelas Direksi Alfamidi dalam prospektusnya.

Adapun, peningkatan modal melalui HMETD ini akan berdampak pada kondisi keuangan konsolidasi perseroan. Itu termasuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Khususnya menambah kemampuas kas untuk modal kerja.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pengamat Perkirakan Penerapan Teknologi AI di Apple Menyasar SIRI