Jelang Imlek, IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas

Belum banyak sentimen yang menopang kenaikan IHSG.

Jelang Imlek, IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Senin (31/1) setelah mengakhiri perdagangan pekan lalu di zona hijau. Namun demikian, laju IHSG berpeluang lebih terbatas dipengaruhi sejumlah sentimen, apa sajakah itu? 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, gerak IHSG masih terbatas karena adanya hari libur imlek di pertengahan pekan. Ditambah dengan adanya kecemasan para investor terhadap  kasus Covi-19 varian Omicron yang semakin melonjak beberapa wakti terakhir. 

" Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indicator stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan penguatan," ujar Dennies dalam risetnya, Senin (31/1). 

Indeks diperkirakan bergerak di rentang support 6.589–6.617 dan resistance 6.659–6.673. Dalam perdagangan di awal pekan ini, dia menyoroti saham MNCN, PTPP, DSNG, BBRI, AGRO, BFIN, PWON, ELSA.

Berpeluang Tertekan

Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, Willliam Surya Wijaya berpendapat sebaliknya. IHSG berpotensi tertekan, ketimbang kemampuan menanjak ke zona hijau. Apalagi, belum ada sentimen domestik menonjol yang bisa menopang pergerakan indeks tersebut.

“Pekan ini merupakan yang cukup pendek dan memberikan pengaruh terhadap pola trading dari investor jangka pendek.”

Menurutnya, IHSG akan bergerak di level support 6.502 dan resistance 6.711. Saham-saham yang dia soroti, yakni: BBCA, BBRI, BBNI, CTRA, JSMR, SMRA, TLKM, dan UNVR.

Bank Sentral Eropa

Setelah melewati rapat The Fed, kini dunia tengah menunggu gelaran arisan Bank Sentral Eropa. Di mana menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, pendekatan mereka menyerupai Cina yang ingin melonggarkan kebijakan moneter.

Bank Sentral Eropa sudah menyatakan akan meningkatkan suku bunga hingga paruh kedua pada 2023. Pilarmas pun masih meyakini rencana itu akan berjalan.

“IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2022 di Zona Euro, meskipun gangguan rantai pasokan telah mereda, namun perbatasan antara Rusia dan Ukrainan akan menimbulkan situasi dan kondisi geopolitik yang baru akan memberikan tekanan,” papar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus dan tim dalam riset hariannya.

Berdasarkan analisis teknikal, Nico memproyeksikan IHSG akan  bergerak di level. 6.603–6.709. Dia pun menyoroti saham ARTO, TBIG, dan BBYB pada perdagangan hari ini. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pacu Dana Murah, CASA BTN Capai 50,1%
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang