Jelang Rilis Kinerja Emiten, IHSG Diprediksi Bertenaga

IHSG diproyeksi menguat terbatas pada akhir Januari.

Jelang Rilis Kinerja Emiten, IHSG Diprediksi Bertenaga
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguat terbatas, Senin (30/1), menjelang pengumuman kinerja beberapa emiten sepanjang 2022.

Ditambah lagi, ada sentimen lain yang akan menopang pergerakan IHSG, yakni aliran modal asing yang masuk ke pasar modal Indonesia selama minggu lalu, serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Tapi para investor tetap masih harus mewaspadai risiko koreksi wajar selama IHSG belum bisa menggeser rentang konsolidasi terdekatnya,” kata CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya dalam riset.

Ia memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.754 dan resisten di 6.921. Sejumlah saham pilihannya terdiri dari SMRA, PWON, BBNI, INDF, JSMR, ITMG, dan BBCA.

Pekan lalu, IHSG ditutup naik 0,50 persen di level 6.899. Penguatan terjadi di sektor real estate (1,16 persen) dan infrastruktur (0,74 persen).

Pergerakan IHSG dari segi teknis

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Secara teknis, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi IHSG menguat terbatas demi menguji level 6.968 sebagai resistennya. Momentum IHSG masih bullish, situasi saat harga saham relatif berada dalam tren naik secara berkelanjutan di periode tertentu.

Ia mengestimasikan IHSG akan bergerak di kisaran support 6.815 dan resisten di level 6.968. Saham pilihannya terdiri dari ADRO, ANTM, BMRI, PGAS, dan TBIG. Adapun, level support IHSG hari ini berada di 6.815, 6.790, dan 6.745. Sementara resistennya di 6.968, 7.000, dan 7.064.

“IHSG akan menguji level resisten dibentuk oleh Fibonacci Retracement 50 persen dari wave (c), yang didasari skenario utama sebelum mulai membentuk wave b ke bawah,” jelasnya dalam riset.

Senada, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memprediksi IHSG menguat menuju area 6.940 sampai 6.970 karena saat ini IHSG ada di akhir wave [v] dari wave [i] dari wave C pada skenario hitam.

Tapi, sebelum itu, IHSG diperkirakan rawan terkoreksi lebih dulu menuju area 6.714 sampai 6.811, membentuk wave [ii].

Sebelum ini, IHSG menguat berkat peningkatan volume transaksi, menjadi 21,04 miliar saham. “Sehingga laju IHSG mampu menembus area resisten di level 6.900,” tulisnya dalam riset.

Adapun, level support IHSG berada di 6.815 dan 6.760, sedangkan resistennya di 6.953 dan 7.053. Saham pilihannya, yakni: CTRA, PGAS, SRTG, dan BIRD.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar