Laba Bersih Wijaya Karya Anjlok 35,3%, Ini Penyebabnya

Penurunan laba bersih ini turut menyebabkan saham WTON turun

Laba  Bersih Wijaya Karya Anjlok 35,3%, Ini Penyebabnya
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Dok. Wijaya Karya
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten konstruksi, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021. Alhasil, saham perseroan melaju ke zona merah  pada perdagangan Senin (14/3). 

Berdasarkan pantauan Fortune Indonesia pada pukul 11.07 WIB, saham berkode WTON milik perseroan telah terkoreksi 1,75 persen (-4 poin) ke level Rp224. Sepanjang perdagangan 2022, WTON juga telah tergelincir 11,11 persen.

Padahal, dalam sepekan terakhir, saham WTON tercatat menguat 10,89 persen. Pada sebulan belakangan, saham WTON juga terpantau naik 0,90 persen (2 poin).

Sebagai informasi, Wijaya Karya Beton baru saja melaporkan penurunan laba bersih hampir 35,3 persen (yoy) pada 2021, dari Rp128,05 miliar menjadi Rp82,90 miliar. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan turunnya pendapatan entitas anak PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu sebesar 10,2 persen (yoy), atau dari RP4,80 triliun ke RP4,31 triliun sepanjang tahun lalu.

Nilai laba per saham dasarnya pun menurun dari Rp14,69 menjadi Rp9,51.

Pendapatan Wijaya Karya Beton tergerus pada 2021

Laporan keuangan. (Tumisu/Pixabay)

Mengutip laporan keuangan pada 2021, Wijaya Karya Beton  mencatatkan penurunan pendapatan pada beberapa Satuan Bisnis Unit (SBU), yakni produk puta dan non-putar, serta konstruksi.

Pendapatan dari bisnis produk putar dan non-putar tergelincir 4,8 persen (yoy) dari sekitar Rp2,16 triliun menjadi Rp2,11 triliun. Sementara, pendapatan dari SBU konstruksi WTON anjlok 49,6 persen dari Rp637 miliar menjadi Rp321,11 miliar.

Di sisi lain, SBU jasa perseroan berhasil membukukan kenaikan 4,6 persen dari Rp282,4 miliar ke Rp295,38 miliar.

Penurunan pendapatan perseroan kian tertekan seiring dicatatnya kenaikan beberapa komponen beban, seperti beban pemasaran serta beban lain-lain. Demikian pula dengan menurunnya kontribusi pendapatan lainnya dari pendapatan bunga serta laba atas entitas asosiasi. 

Optimisme Wijaya Karya Beton pada 2022

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek Tunnel Satu Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Jakarta, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj

Wijaya Karya Beton  lebih optimis menyambut 2022 seiring dengan perolehan kontrak baru perseroan senilai Rp5,21 triliun pada 2021 yang melampaui target awal yakni Rp4,8 triliun.

Beberapa proyek yang dikerjakan persusahaan pada 2021, antara lain: Kawasan Industri Terpadu Batang dan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Manajemen melihat situasi pandemi yang kian baik, sehingga ada potensi kenaikan nilai kontrak baru di tahun ini. WTON menargetkan dapat mengantongi kontrak baru sejumlah Rp7,35 triliun pada 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen