Laba ITMG Meroket 152% di 2022, Rekor Tertinggi Pandemi

ITMG mencetak laba bersih US$1,2 miliar di 2022.

Laba ITMG Meroket 152% di 2022, Rekor Tertinggi Pandemi
Ilustrasi batu bara ITMG. (Website ITMG)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencetak rekor laba tertinggi pada 2022, sejak pandemi melanda, yakni mencapai US$1,2 miliar atau Rp18,24 triliun. Itu meroket 152,28 persen dari 2021, yang hanya US$475,39 juta.

Adapun, pada tahun pertama pandemi di Indonesia (2020), ITMG mencatatkan laba bersih sejumlah US$39,47 juta atau sekitar Rp600,02 miiliar.

Selain itu, pendapatan bersih ITMG pun melonjak 75 persen (YoY) menjadi US$3,63 miliar pada 2022 (sekitar Rp55,18 triliun) dari sebelumnya US$2,07 miliar (sekitar Rp31,48 triliun) pada 2021.

Pendapatan terbesar berasal dari unit usaha Indominco Mandiri (IMM), dengan nilai US$1,05 miliar. Di posisi selanjutnya ada Trubaindo Coal Mining (TCM) dengan kontribusi US$1,27 miliar. Sementara itu, Bharinto Ekatama menyumbang pendapatan bersih sebanyak US$1,59 miliar; Jorong Barutama Greston (JBG) US$103,91 juta; dan Kitadin US$48,5 juta.

Di akhir perdagangan Kamis (23/2), saham ITMG naik 0,91 persen ke harga Rp35.900, bersamaan dengan penguatan IHSG 0,43 persen ke level 6.839.

Peningkatan beban Indo Tambangraya

Bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, beban pokok pendapatan ITMG pun naik dari US$1,16 miliar menjadi US$1,74 miliar. Begitu pun dengan beban penjualan yang naik dari US$100,41 juta jadi US$169,76 juta.

Beban umum dan administrasi dan beban keuangan juga meningkat masing-masing menjadi US$41,91 juta dan US3,35 juta. Terakhir, beban pajak penghasilan juga terkerek naik dari US$145,69 juta menjadi US$345,44 juta.

Bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, beban pokok pendapatan ITMG pun naik dari US$1,16 miliar menjadi US$1,74 miliar. Begitu pun dengan beban penjualan yang naik dari US$100,41 juta jadi US$169,76 juta. Beban umum dan administrasi dan beban keuangan juga meningkat masing-masing menjadi US$41,91 juta dan US3,35 juta. Terakhir, beban pajak penghasilan juga terkerek naik dari US$145,69 juta menjadi US$345,44 juta.

Dari segi neraca, aset Indo Tambangraya Megah membukukan pertumbuhan aset dari US$1,66 miliar menjadi US$2,64 miliar. Beberapa pos yang berkontribusi terhadap kenaikan itu, antara lain: kas dan setara kas sejumlah US$1,43 miliar (naik dari US$690,97 juta) dan putang usaha US$280,48 juta (naik dari US$175,42 juta).

Ekuitas ITMG pun meningkat, dari sebelumnya US$1,20 miliar menjadi US$1,95 miliar. Pun begitu dengan total liabilitas yang bertumbuh menjadi US$689,89 juta, dari US$464,68 juta.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang