Laba Jasa Marga Turun Saat Pendapatan Naik di Semester I 2022

Pendapatan Jasa Marga naik 9,59 persen jadi Rp7,54 T.

Laba Jasa Marga Turun Saat Pendapatan Naik di Semester I 2022
Jalan Tol Jasa Marga/Dok. Jasa Marga
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten BUMN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), meraih pertumbuhan pendapatan 9,59 persen (YoY) dari Rp6,88 triliun jadi Rp7,54 triliun pada semester pertama 2022. Meskipun begitu, laba bersih perusahaan justru menurun. Mengapa demikian?

Diketahui, penyumbang pendapatan terbesar perseroan adalah pendapatan tol, yakni senilai Rp6,1 triliun atau tumbuh 16,1 persen (YoY). Sementara itu, pendapatan usaha lain melonjak 40,6 persen (YoY) jadi Rp576,8 miliar.

Pertumbuhan terjadi berkat meningkatnya lalu lintas atau traffic. “Jalan-jalan tol baru yang mulai beroperasi dan meningkatnya mobilisasi masyarakat jadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas perseroan,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marag, Lisye Octaviana, Senin (26/9).

Bersamaan dengan itu, laba bersih Jasa Marga justru menurun 16,48 persen (YoY) dari Rp837,56 miliar jadi Rp734,75 miliar. 

Penyebab laba Jasa Marga terkikis

Salah satu Rest area yang disiapkan oleh PT JMRB. (dok. Jasa Marga)

Turunnya laba bersoh perseroan disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, terjadi kenaikan beban pokok pendapatan, terutama pada pos beban tol dan usaha lainnya senilai Rp3,03 triliun, membengkak dari sebelumnya Rp2,58 triliun. Di sisi lain, beban konstruksi berkurang dari Rp1,22 triliun jadi Rp875,41 miliar.

Lalu, beban umum dan administrasi pun naik, dari Rp558,82 miliar jadi Rp698,35 miliar; begitu pula dengan beban lain-lain yang meningkat dari Rp47,82 miliar jadi Rp79,90 miliar.

Secara total, beban pajak penghasilan perseroan hampir mencapai Rp635,96 miliar, lebih tinggi dari periode serupa tahun lalu, yakni Rp575,73 miliar.

Selain karena peningkatan beban, penurunan laba juga terjadi karena tahun lalu perseroan mengantongi keuntungan dari divestasi Rp788,74 miliar. Sementara tahun ini tak ada transaksi seperti itu.

Proyek yang dikerjakan Jasa Marga sepanjang 2022

Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 44 milik Jasa Marga, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/tom.

Jasa Marga mengklaim bisa mempertahankan 50 persen pangsa pasar. Pada 2022, perseroan juga berekspansi operasional di Jalan Tol Manado–Bitung seksi Danowudu–Bitung sepanjang 13,40 kilometer. Ditambah dengan peningkatan konsesi Jalan Tol Gedebage Tasikmalaya–Cilacap sepanjang 206,65 kilometer.

Dus, kini Jasa Marga menjalankan 1.260 kilometer jalan tol di Tanah Air, dari jumlah konsesi jalan tol 1.809 kilometer.

Sepanjang semester awal tahun ini, perseroan telah merampungkan konstruksi Jalan Tol Serpong–Cinere Seksi II ruas Pamulang–Cinere (3,64 kilometer). Saat ini, itu tengah menempuh tahap uji kelayakan fungsi.

Di luar itu, Jasa Marga masih akan mengerjakan enam proyek jalan tol, yang kini di proses pembebasan lahan dan konstruksi. Targetnya, proyek-proyek itu akan selesai pada periode 2022–2025.

Proyeknya meliputi Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan (Paket III –Sadang dan Paket II Setu–Sukabungah), Jalan Tol Ngawi–Kertosono–Kediri untuk Seksi Kediri-Kertosono,  Jalan Tol Yogyakarta–Bawen, Jalan Tol Bogor Ring Road untuk Seksi Simpang Semplak–Junction Salabenda, Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi untuk Seksi Probolinggo–Besuki, serta Jalan Tol Gedebage–Cilacap untuk Seksi Gedebage–Garut Utara.

Related Topics

Jasa MargaBUMN

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M