Emiten Pakan Malindo Feedmill Rambah Bisnis Resto, Prospeknya?

Malindo Feedmill target buka 80–100 outlet pada 2022.

Emiten Pakan Malindo Feedmill Rambah Bisnis Resto, Prospeknya?
Sunny Chick, jaringan resto Malindo Feedmill. (Web TravelokaEats)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pakan ternak dan perunggasan, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) ekspansi bisnis ke jaringan restoran tahun ini. Bisnis hilir yang bernama Sunny Chick ini membidik konsumen kelas menengah ke bawah. Lantas, seperti apa prospeknya?

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Senin (15/8), inisiatif itu merupakan upaya MAIN meningkatkan daya serap penjualan ayam broiler di tengah tingginya fluktuasi harga di pasaran. Hingga Agustus 2022, rata-rata harga broiler melemah 21,0 persen (month-to-date) menjadi Rp16,5 ribu per kg, setelah naik 2,1 persen (mom) pada Juli.

“Mayoritas ayam broiler dijual ke pasar basah lewat pihak ketiga dengan mengikuti harga pasar,” jelas tim Mirae Asset Sekuritas.

Adapun, tahun ini Malindo Feedmill menargetkan membuka sekitar 80 sampai dengan 100 outlet baru Sunny Chick di area Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa. Per akhir Juni 2022, perseroan telah memiliki 28 outlet di area Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya.

“Agenda ekspansi tersebut patut mendapat perhatian," tulis Analis Mirae Asset  Sekuritas. 

Untuk menopang bisnisnya sepanjang tahun ini, MAIN menganggarkan belanja modal sekitar Rp305 miliar, dengan penyerapan kurang dari Rp100 miliar per Juni. Alokasi capex salah satunya digunakan untuk pengembangan Sunny Chick. Selain itu, perseroan merencanakan pembangunan peternakan broiler, pengembangan di sisi breeder, dan pendirian silo dan dryer jagung di Lampung.

Prospek bisnis Sunny Chick

Sebelumnya, produk integrator dominan MAIN di bisnis hilir adalah makanan beku, yang ukuran pasarnya terbilang sangat kecil akibat preferensi masyarakat Indonesia terhadap ayam potong segar atau ayam potong restoran. Karena itu, analis melihat bisnis itu masih berjuang mencetak laba operasi yang stabil, khususnya ketika persaingan meningkat.

Di sisi lain, emiten lain seperti Widodo Makmur Unggas (WMUU) dan Dewi Shri Farmindo (DEWI), yang fokus ke segmen hilir–utamanya ayam karkas–bisa membukukan margin profitabilitas yang sehat. Penyebabnya, pasar yang terfragmentasi, sehingga ada banyak segmen yang bisa dibidik.

“Kami berharap cerita yang sama berlaku untuk MAIN, jika strategi dijalankan dengan baik dan penerimaan pasar baik,” ujar tim analis Mirae.

Meski memiliki prospek positif, Mirae menyebut, bisnis Sunny Chick baru akan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan dan margin operasi MAIN dalam tiga tahun ke depan.

MAIN membidik kenaikan pendapatan sekitar 10–15 persen pada 2022. Dengan pendapatan senilai Rp9,13 triliun pada 2021, maka estimasi pendapatan MAIN tahun ini bisa mencapai sekitar Rp10,04 triliun–Rp10,49 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity