Jakarta, FORTUNE - PT TBS Energi Utama (TOBA) mencatat pertumbuhan double digit pada sembilan bulan pertama 2022, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Pertumbuhan ini dicapai, meski sejumlah komponen beban perusahaan mengalami kenaikan.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten Pandju Sjahrir itu bukukan pendapatan senilai US$486,13 juta atau melonjak 63,57 persen (YoY) dari US$286,80 juta pada periode serupa tahun lalu.
Bursamaan dengan itu, beban pokok pendapatannya pun tumbuh 47,47 persen (YoY) dari US$243,76 juta jadi US$460,16 juta., diikuti beban umum dan administrasi yang naik 42,78 persen (YoY) menjadi US$23,13 juta; dan beban keuangan senilai US$19,94 juta, tumbuh 0,97 persen (YoY).
Akan tetapi, laba bersih TBS Energi Utama tetap melesat 60,23 persen (YoY) dari US$34,17 juta menjadi US$54,75 juta.
Kontribusi bisnis terbesar terhadap pendapatan
Secara nilai, segmen bisnis batu bara masih menjadi kontributor tertinggi terhadap pendapatan TOBA, mencapai US$429,02 juta, melonjak 86,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dari US$229,84 juta. Total pendapatan dari bisnis batu bara menyumbang sekitar 91,45 persen dari seluruh pendapatan perseroan.
Berdasarkan segmen pasar, penjualan ke luar negeri masih mendominasi penjualan, dengan nilai pendapatan US$423,49 juta; sedangkan penjualan lokal hanya US$5,52 juta.
Di luar itu, segmen bisnis TOBA lainnya juga tercatat tumbuh. Pendapatan dari lini ketenagalistrikan perseroan ynaik dari US$9,63 juta jadi US$35,58 juta. Pun begitu dengan pendapatan tandan buah segar, inti sawit, dan minyak sawit mentah yang naik dari US$3,80 juta jadi US$4,48 juta.
Ada pula sumber pendapatan baru, yakni sewa kendaraan listrik, yang mencapai US$40.354 ribu.
Hingga kini TBS Energi Utama tercatat mempunyai aset sejumlah US$894,03 juta. Itu meliputi ekuitas US$419,74 juta dan liabilitas US$474,29 juta. Sementara itu, kas dan setara kasnya mencapai US%63,36 juta, lebih rendah 7,92 persen di awal periode–US$68,81 juta.
