IHSG Berpeluang Rebound, Terdongkrak Kinerja Emiten

IHSG diprediksi lanjutkan kenaikan kemarin sore.

IHSG Berpeluang Rebound, Terdongkrak Kinerja Emiten
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bali, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali naik, pada perdagangan hari ini, Rabu (16/11). Pada perdagangan kemarin, Selasa (15/11), IHSG ditutup menguat 0,22 persen ke level 7.035,50 seiring surplus data neraca perdagangan dan penguatan kurs rupiah dua hari belakangan.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, laju IHSG  masih akan ada di rentang konsolidasi wajar. Meski ada risiko tekanan minor, namun potensi kenaikan masih terlihat dalam jangka panjang. 

"Capital inflow masih terlihat di pasar modal Indonesia yang tercermin dari data year to date, hal ini menunjukkan bahwa minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia masih cukup besar," katanya dalam riset.

Pada perdagangan kemarin, total net foreign buy di bursa saham Indonesia mencapai Rp35,31 miliar. Terlebih, laporan kinerja emiten yang telah terlansir kembali menunjukkan perbaikan akan menjadi sentimen positif pendorong indeks saham. 

Dengan sentimen ini, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 6.954 sampai dengan 7.141. Saham-saham pilihannya meliputi GGRM, ITMG, BBCA, BSDE, AKRA, BBNI, LSIP, dan KLBF.

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga memprediksi IHSG alami rebound karena membentuk candle doji kemarin. Resisten terdekat menurut analisis Fibonacci retracement bakal berada di level 7.065.

“Kenaikan di atasnya bakal membuka jalan menguji kembali garis SMA-60 di sekitar level 7.085,” ujarnya dalam riset.

Pada level support IHSG ada di 6.937, 6.892, dan 6.803. Sementara di area resisten, IHSG berada di level  7.100, 7.128 sampai dengan 7.137, dan 7.200. Saham-saham pilihannya, yakni MDKA, PGAS, PTBA, TBIG, dan TLKM.

Peluang terkoreksi

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Pendapat berbeda diungkapkan Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper. Ia mengatakan, IHSG  berpotensi melemah dan menyentuh level support MA5 an MA20. “Candlestick membentuk higher high dan higher low serta indikator MACD yang bergerak ke arah distribusi,” ujarnya. 

Menurut dia, dari global investor akan meninjau rilis data Producer Price Index  (PPI) Amerika Serikat (AS). Sementara dari dalam negeri, penguatan tipis nilai tukar rupiah akan menopang IHSG.

Menurutnya, IHSG akan bergerak di kisaran support 7.006 dan 6.978, serta resisten di level 7.055 dan 7.076. Saham emiten perkebunan hingga perbankan masuk dlam rekomendasinya pagi ini, seperti SSMS, BMTR, SCMA, IATA, MDKA, WIKA, BBCA, dan TOWR.

Sedangkan, Tim Analis MNC Sekuritas, mengatakan IHSG masih bisa menguat untuk kembali menguji area resisten di 7.128 sampai 7.242 asalkan tak terperosok ke bawah level 6.955. Saat ini, posisi IHSG diprediksi ada di bagian dari wave c dari wave (x) di label hitam atau bagian dari wave (iii) di label merah.

Adapun, level support IHSG hari ini ada di 6.980 dan 6.956; sedangkan resistennya di 7.128 dan 7.178. Saham pilihannya, yakni ARKO, HRUM, MDKA, dan PWON.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Bisnis Otomotif dan Alat Berat Lesu, Laba Bersih Astra Turun 14,3%