Nilai Transaksi GoTo Naik 46% Menjadi Rp140 Triliun

Apa yang mendorong pertumbuhan GTV GOTO?

Nilai Transaksi GoTo Naik 46% Menjadi Rp140 Triliun
GOTO catat saham di BEI. (GOTO)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan pertumbuhan nilai transaksi bruto (GTV) 46 persen (yoy) pada triwulan pertama 2022. Nominalnya mencapai Rp140 triliun. Apa faktor pendukungnya?

CEO GOTO, Andre Soelistyo, juga menambahkan pendapatan kotor perseroan pun melonjak 53 persen (yoy) menjadi Rp5 triliun. Capaian itu menggambarkan kenaikan take rate GOTO dari 3,5 persen (kuartal pertama 2021) menjadi 3,7 persen.

Itu berkat inisiatif monetisasi lini bisnis e-commerce dan on-demand, upaya peningkatan value added service, serta rilis produk dan layanan premium. Efisiensi juga punya peran krusial di balik pertumbuhan tersebut.

“Seiring kami makin memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform, serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GOTO,” jelas Andre, dikutip Selasa (31/5).

Pertumbuhan GTV sesuai segmen

Perwakilan Manajemen GOTO saat acara pencatatan saham di BEI, Senin (11/4). (GOTO)

Di balik kenaikan GTV GOTO, lini bisnis apa saja yang banyak berkontribusi? Pertama, bisnis layanan on-demand seperti mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan pokok, dan logistik; dengan kontribusi Rp50,31 triliun pada 2021. Itu naik 25,21 persen (yoy) dari Rp40,18 triliun. Per kuartal pertama 2022, GTV pun tumbuh 44 persen (yoy) menjadi Rp14,9 triliun.

Untuk e-commerce, Tokopedia mencatatkan kenaikan GTV senilai 28 persen (yoy) menjadi Rp65,1 triliun pada awal 2022. Itu berkat akuisisi pengguna baru, penawaran silang pengguna antarplatform, serta bertambahnya frekuensi pesanan per pengguna sebesar 10 persen (yoy).

Selain itu, layanan finansial GOTO juga melihat pertumbuhan GTV 91 persen (yoy) menjadi Rp77,5 triliun pada triwulan 2022. Pengguna GoPay, alat pembayaran utama di ekosistem GOTO, mencatatkan pertumbuhan 55 persen (yoy) jumlah pengguna di waktu yang sama.

Target GOTO pada 2022

Dirut PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo, saat memberi paparan di konferensi pers GOTO, Senin (30/5). (Tangkapan layar)

GOTO berambisi mendongkrak pendapatan brutonya pada kuartal kedua 2022 ke rentang Rp5,3 triliun hingga RP5,6 triliun. Sementara untuk GTV ditargetkan mencapai Rp142 triliun hingga Tp150 triliun. “Kira-kira range-nya sekitar segitu,” ujarnya dalam pemaparan kinerja GOTO kemarin petang.

Ia yakin pertumbuhan berkat monetisasi masih akan berlanjut. Ditambah lagi dengan sinergi investasi perseroan yang dapat menyokong efisiensi biaya operasional. Dengan demikian, akselerasi menuju profitabilitas bakal mejadi konsentrasi perseroan.

Khusus untuk panduan 2022 secara menyeluruh, GOTO bakal menjabarkannya dalam earning call kuartal kedua 2022. Demikian menurut Andre.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M