Startup Populix Kantongi Pendanaan US$7,7 Juta

Dana Seri A Populix dipimpin Intudo Ventures dan Acrew Capit

Startup Populix Kantongi Pendanaan US$7,7 Juta
Populix logo. (Populix)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Startup riset berbasis digital, Populix baru memperoleh investasi senilai US$7,7 juta (setara Rp114 miliar) dalam putaran pendanaan Seri A. Pendanaan ini dipimpin oleh Intudo Ventures dan Acrew Capital disertai partisipasi oleh Altos Ventures dan Quest Ventures.

Perusahaan akan menggunakan pendanaan itu untuk merekrut lebih banyak talenta di bidang teknologi dan produk, mengembangkan kapasitas SDM, serta ekspansi pasar. Pada 2023, Populix akan memperluas jangkauan regional ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

“Kami akan terus berupa mendigitalisasi seluruh proses pengumpulan data, mengoptimasi fitur yang sudah tersedia, meluncurkan layanan-layanan baru, perluas pasar, dan meningkatkan kapasitas talenta SDM,” ujar Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu dalam keterangannya, Senin (27/6).

Rekam jejak Populix

Tim Pendiri Populix. (Populix)

Berdiri pada Januari 2018, Populix menggunakan teknologi untuk membentuk platform riset komprehensif guna menganalisis pasar, memahami kebutuhan pelanggan, uji coba produk, studi UI/UX, brand health tracker, dan sebagainya.

Dari 2020 sampai sekarang, Populix telah membantu lebih dari 1.500 klien; dari yang terdaftar di Fortune Global 500, perusahaan lokal, pemerintah, UMKM, akademisi, sampai individu. Meski tak memperinci nilainya, Populix mengklaim telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3 kali lipat dalam setahun terakhir.

Populix memiliki lebih dari 300.000 basis responden yang tersebar di 300 kota dan kabupaten di Indonesia. Untuk memastikan kualitas dari para responden tersebut, Populix melakukan skrining berkala demi terus memahami preferensi, kebiasaan, dan opini responden. Populix juga punya sistem PopScore yang menilai tingkat kejujuran dan keaktifan masing-masing responden.

Dalam perjalanannya, Populix juga mengembangkan lini produk B2C (business-to-consumer) melalui Poplite, layanan survei mandiri berbasis Software as a Service (SaaS) yang memungkinkan setiap orang melakukan riset dengan cepat dan harga yang terjangkau.

Untuk produk datasets, Populix berniat memperkuat kumpulan data lewat peluncuran laporan khusus generasi milenial dan menyertakan profil responden dengan lebih spesifik di kuartal keempat 2022. Beberapa perincian profil, yakni: data pekerjaan, pemilik kendaraan, dan sebagainya.

Pada 2021, Populix telah memperkenalkan PopVoice: Gen Z yang berisi ribuan data komprehensif seputar pola konsumsi, perilaku online, gaya hidup, tren, hingga opini para Gen Z sebagai generasi konsumen masa depan.

“Saat ini, orang tidak dapat hanya bergantung pada naluri untuk menjalankan bisnisnya. Sebanyak 45% klien kami menyatakan Populix merupakan pengalaman pertama mereka menggunakan layanan riset. Hal ini menunjukkan bahwa Populix telah membantu banyak bisnis untuk lebih memahami konsumen,” ujar Timothy.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI