Prapenjualan Lippo Karawaci 2022 Turun 4%, Ini Target 2023

Lippo Karawaci bukukan prapenjualan Rp4,76 T pada 2022.

Prapenjualan Lippo Karawaci 2022 Turun 4%, Ini Target 2023
Lippo Karawaci. (dok. Lippo Karawaci)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten properti Lippo Group, PT Lippo Karawaci Tbk (LKPKR), meraih prapenjualan atau marketing sales Rp4,76 triliun, menurun 4 persen (YoY) dan 8 persen di bawah target awal, yakni Rp5,2 trilun.

Mengacu dari lokasi, ada penurunan penjualan kavling di Karawang (San Diego Hills) dibandingkan puncak penjualan di masa pandemi Covid-19 2021. Ditambah, karena perlambatan penjualan tnh kavling akibat kenaikan inflasi dan tingkat hipotek selama setahun terakhir.

Adapun, lebih dari 53 persen prapenjualan pada 2022 berasal dari proyek perumahan bertarget pemilik rumah pertama, meliputi: seri Cendana Homes, Waterfront Uptown Estates, Holland Village Manado, dan perumahan di Tanjung Bunga.

Kontribusi penjualan terbesar, yakni wilayah Lippo Village (37 persen), Cikarang (29 persen), Makassar (12 persen), Jakarta (9 persen), Karawang (4 persen), Manado (3 persen), dan lain-lain (7 persen).

Namun, dari segi pertumbuhan tertinggi, Makassar dan wilayah lain mencatatkan pertumbuhan kontribusi terbesar, masing-masing 93 persen dan 148 persen.

Bentuk pembayaran pembeli Lippo Karawaci

Berdasarkan profil pembayaran, 67 persen dari total prapenjualan memakain pembiayaan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah). Tanpa menghitung penjualan non-perumahan, pemanfaatan KPR penjualan rumah tapak saja melampaui 85 persen.

“Kami terus melihat permintaan yang kuat di segmen perumahan yang terjangkau, didukung oleh utilisasi KPR yang tinggi, menyiratkan permintaan pengguna akhir (high-end) yang tinggi,” jelas Manajemen.

Target prapenjualan LPKR 2023

Pada 2023, LPKR menetapkan target prapenjualan 2023 senilai Rp4,9 triliun, yang sebagian besar akan didorong oleh produk perumahan baru. Itu termasuk proyek tanah, low-rise, dan high-rise di Lippo Village dan Lippo Cikarang.

Namun, perseroan masih akan terus meninjau faktor-faktor risiko makro yang bisa memengaruhi prapenjualan ke depannya. “Termasuk tekanan inflasi dan suku bunga yang meningkat, yang bisa menyebabkan pelemahan permintaan,” kata CEO LPKR, John Riady.

Adapun, perseroan menyiapkan rangkaian peluncuran produk yang solid, lalu memvariasikan produk yang menyasar segmen pembeli baru.

John menambahkan, “Kami akan terus menghadirkan dan memperkenalkan produk-produk baru berharga beragam untuk menarik segmen baru dan permintaan yang lebih tinggi.”

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M