Prediksi Pergerakkan IHSG Awal Pekan, Pasca Kenaikan Harga BBM

Minimnya sentimen, menambah tekanan IHSG.

Prediksi Pergerakkan IHSG Awal Pekan, Pasca Kenaikan Harga BBM
IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, Senin (5/9) pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di akhir pekan lalu. Di sisi lain, minimnya sentimen dari pasar dalam negeri membatasi pergerakkan indeks acuan ke zona hijau.  

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak terbatas di rentang support 7.146 dan 7.115, sedangkan resisten di level 7.207 dan 7.237.

"IHSG rentan mengalami koreksi dalam jangka pendek karena minim sentimen dalam negeri dan rilis data ekonomi," katanya dalam riset. 

Ia pun menyoroti saham-saham milik TOWR, ADHI, CTRA, KRAS, MAPI, MEDC, INDY, PNLF, dan RALS.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya juga memproyeksi IHSG relatif tertekan hari ini. Di tengah situasi tersebut, investor bisa melakukan akumulasi pembelian. “Baik target jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ujarnya dalam riset.

Alhasil, dia memperkirakan IHSG akan terkoreksi di rentang 7.002 sampai dengan 7.223. Saham-saham yang ia soroti, yakni: ASII, AALI, PTPP, dan JSMR.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pun memperkirakan IHSG hari ini melemah terbatas di rentang 7.050–7.217.

Persepsi dan perspektif investor akan berperan penting terhadap laju pasar hari ini. Saham-saham pilihannya adalah ELSA, BRPT, dan TPIA.

Analisis teknikal IHSG hari ini

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menjelaskan potensi bullish IHGS secara teknis. Menurutnya, IHSG berpotensi menguji kembali resisten di level 7.232 karena masih ditutup di atas garis SMA-20 di chart harian.

Tapi, dalam jangka pendek, IHSG berisiko terkoreksi ke 7.060 selama ditutup di bawah level 7.200. Pada level support IHSG hari ini ada di 7.060, 7.015, dan 6.974. Sementara resisten, IHSG bisa berada di 7.232, 7.258, dan 7.308.

Saham-saham yang Ivan soroti, yaitu: ANTM, ASII, BBNI, HRUM, dan INDF.

Analis MNC Sekuritas menambahkan, selama IHSG tak bisa menembus level resisten 7.230, maka masih rawan melemah untuk menguji area 6.973–7.065 lebih dulu. Tapi, di skenario bullish, IHSG diprediksi akan melaju ke arah 7.355.

Level support IHSG berada di 7.020 dan 6.900, sedangkan resistennya di 7.200 dan 7.230. ESSA, HRUM, PGAS, dan SMGR merupakan saham-saham pilihan MNC Sekuritas.

Adapun, IHSG ditutup menguat terbatas 0,33 persen ke level 7.177,17 pada Jumat pekan lalu walau dibayangi ketidakpastian pasar. 

Pada Sabtu (3/9) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta. Menurutnya, keputusan tersebut terpaksa diambil dalam situasi yang sulit.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” ujarnya.

Penyesuaian harga BBM bersubsidi berlaku per 3 September pukul 13.30 WIB. Harga pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter naik menjadi Rp10.000 per liter dan harga solar bersubsidi yang sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Selain itu, harga pertamax (nonsubsidi) juga mengalami kenaikan, dari Rp12.500 menjadi Rp14.500.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen