Profil Sujaka Lays, Konglomerat Muda Pemilik Black Diamond Resources

Black Diamond Resources langsung ARA saat debut di bursa.

Profil Sujaka Lays, Konglomerat Muda Pemilik Black Diamond Resources
Foto IPO PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) milik Sujaka Lays. (COAL)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia kedatangan emiten ke-44, yakni PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh konglomerat muda Sujaka Lays.

Di perdagangan perdana, Rabu (7/9), saham COAL tercatat mentok auto reject atas (ARA) di level Rp135, naik dari harga penawaran Rp100 per saham.

Adapun, setelah mencatatkan saham di BEI, kini saham COAL dimiliki oleh Sujaka Lays (42 persen), PT Esa Gemilang (24 persen), Arie Rinaldi (6 persen), PT Alam Tulus Abadi (4 persen), Herry Sen (4 persen), dan publik (20 persen).

Sujaka Lays merupakan pengendali Black Diamond Resources, juga ultimate beneficiary owner (UBO). Ia tak hanya memiliki saham COAL secara langsung. Sebab, Presiden Direktur PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) itu juga memiliki 99 persen saham di PT TAlam Tulis Abadi, sehingga termasuk pemegang saham tak langsung COAL lewat perusahaan tersebut.

Profil Sujaka Lays pemilik Black Diamond Resources

Sujaka Lays lahir pada 30 Juni 1981. Kariernya dimulai pada 1999 sebagai Direktur Utama di PT Sampit International, setelah mengantongi gelar diploma di Perth Western Australia. Adapun, PT Sampit International merupakan cikal-bakal dari Indo Komoditi Korpora saat ini.

Lalu, sejak Juli 2015 sampai sekarang, ia merupakan Presiden Direktur di Indo Komoditi Korpora. Ia mengemban tugas untuk mengontrol aktivitas di bidang pemasaran, meraih target pemasaran, serta menjaga komunikasi dengan pelanggan dan pemasok. Pada 2017, ia bergabung dengan PT Alam Tulis Abadi sebagai Direktur Utama. 

Black Diamond Resources sendiri baru berdiri pada 27 Maret 2017. Awalnya, Sujaka Lays memiliki 99,95 persen saham COAL, sedangkan sisanya milik Marvin Lays.

Sekarang, COAL bergerak di bidang pertambangan batu bara lewat anak usahanya di Kalimantan Tengah. Luas IUP-nya mencapai 4.883 hektare, dengan produksi batu bara GAR 5.500. Kegiatan operasionalnya ditopang oleh proses terintegrasi, dari tambang hingga pengiriman di pelabuhan.

IPO Black Diamond Resources

Setelah IPO, daftar pemegang saham COAL berubah total. Dalam aksi korporasi itu, perseroan menawarkan 1,25 miliar saham dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dana yang dihasilkan mencapai Rp125 miliar.

Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan:

  • Belanja modal anak usaha, PT Dayak Membangun Pratama (DMP) senilai Rp40 miliar.
  • Sisanya sebagai modal kerja DMP.

Sepanjang masa penawaran umum pada 1, 2, dan 5 September, perseroan membukukan kelebihan permintaan 23,58 kali. Pembeli tersebar di 35 provinsi dan 16 negara. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity