Prospek Menjanjikan, Valuasi CMRY Diprediksi Bisa Premium

Sebab profit dan arah pertumbuhan CMRY kuat.

Prospek Menjanjikan, Valuasi CMRY Diprediksi Bisa Premium
IPO Cimory. (Situs Cimory)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sebagai salah satu emiten dengan IPO terpanas tahun lalu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) pun menjadi sorotan analis. PT Mirae Asset Sekuritas bahkan meramalkan CMRY akan mencetak pertumbuhan laba maksimal pada 2023 dengan penjualan melambung 150 persen.

Analis Mirae Asset, Emma A. Fauni, mengatakan prediksi itu bisa akurat jika rencana ekspansi kapasitas perseroan berjalan dengan baik. Sebagai informasi, Cimory akan gencar mengembangkan kapasitas produksi susu dan barang konsumen tahun ini.

“Untuk mengimbangi agenda ekspansif dalam kapasitas produksi, CMRY juga bertujuan membangun lebih banyak kapasitas di pusat-pusat distribusi,” tulis Emma dalam risetnya, dikutip Jumat (28/1).

Rencana Ekspansi Kapasitas Produksi CMRY

Hingga akhir 2022, kapasitas produksi susu CMRY diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 241.423 ton—dari 117.506 ton kapasitas pada pertengahan Januari 2022. Sementara itu, CMRY juga akan menggenjot kapasitas produk konsumen lebih dari 50 persen; dari 33.670 ton menjadi 56.713 ton pada periode serupa.

Lewat strategi itu, performa keuangan ataupun valuasi CMRY bakal mencapai level premium. Ditambah dengan prospek menguatnya pendapatan dan laba perseroan.

Saat ini, CMRY diperdagangkan pada P/E tahunan 21F sebesar 37,3x. “Sebagai perusahaan konsumen, kami menganggap angka itu tidak murah tetapi cukup masuk akal, dibenarkan dengan profitabilitas premium dan arah pertumbuhan yang kuat,” tulis Emma dalam risetnya.

Dari segi pendapatan, perseroan membukukan margin kotor dan bersih masing-masing 48,5 persen dan 22,4 persen pada Q3-2021. Produk susu dan konsumen masing-masing mencetak pendapatan 44,5 persen dan 38 persen. Menurut Emma, ROE CMRY juga cukup baik, mencapai 96,3 persen.

“Dengan asumsi margin bersih tetap sama, 23F P/E kemungkinan bisa mencapai 17 x,” demikian analisis Emma.

Namun, CMRY juga dibayangi sejumlah risiko, yakni persaingan yang ketat di segmen produk konsumen, sensitivitas harga konsumen, dan keterlambatan pembangunan fasilitas.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity