Reksa Dana Indeks VS Saham, Apa Saja Bedanya?

Reksa dana indeks VS saham, ini ringkasannya.

Reksa Dana Indeks VS Saham, Apa Saja Bedanya?
Ilustrasi Reksa Dana (Pixabay/PabitraKaity)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Reksa Dana Indeks VS Saham , apa saja perbedaannya? Lalu, seperti apa pro dan kontranya?

Secara sederhana, ketika berinvestasi di reksa dana indeks (index fund), kinerja indeks sektor akan mempengaruhi nilai pengembalian emiten yang termasuk di dalamnya, sehingga akan mendongkrak nilai reksa dana indeksnya.

Lebih lanjut, instrumen tersebut menduplikasi tolok ukur berbentuk indeks yang sudah ditetapkan atau jadi acuannya.

Sementara, pada saham, fundamental dari emiten lah yang akan berdampak terhadap harga sahamnya.

Lalu, ada pula reksa dana saham, yang merupakan reksa dana dengan alokasi setidaknya 80 persen dari dana kelolaan dengan efek bersifat saham atau ekuitas.

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana indeks dikelola untuk beroleh hasil investasi yang mirip suatu indeks acuannya. Baik itu obligasi maupun saham.

Lantas, apa saja perbedaan reksa dana indeks dan saham? Berikut ini ulasannya.

Perbedaan dari segi risiko

Perbedaan paling signifikan antara reksa dana indeks dan saham adalah tingkat risiko.

Dilansir dari Smart Asset, Selasa (16/1), saham relatif memiliki volatilitas lebih tinggi dari pada reksa dana indeks. Dalam kata lain, peluang mencatat keuntungannya lebih tinggi, tetapi begitu juga dengan potensi meruginya. 

Sebaliknya, dalam reksa dana indeks, Anda menanamkan modal di banyak 'keranjang' dalam satu waktu. Baik itu saham, obligasi, maupun aset lainnya. Dus, jika ada satu instrumen yang terkoreksi, maka kinerja yang lainnya dapat menopang kinerja dana tersebut. 

Pro dan kontra

Menurut BNI Sekuritas, reksa dana indeks memiliki sejumlah kelebihan, yaitu:

  1. Modal yang relatif kompetitif daripada saham
  2. Isi dari reksa dana indeks merupakan saham unggulan sesuai indeks underlying-nya. Misal, indeks LQ45.
  3. Memiliki likuiditas yang tinggi.

Akan tetapi, ada pula beberapa kekurangan dari reksa dana indeks. Apa saja itu?

  • Tak fleksibel

Mengapa demikian? Karena reksa dana indeks harus mengacu pada indeks yang menjadi underlying. Jika Anda memilih reksa dana indeks LQ45, maka hanya saham-saham di dalam indeks tersebut yang berada di dalam dana kelolaan tersebut.

  • Dipengaruhi oleh fluktuasi pasar

NAB reksa dana bergerak fluktuatif dan dipengaruhi oleh harga indeks dan harga pasar. Yang artinya, jika pasar melemah secara signifikan, maka nilai NAB bisa saja menurun. Yang juga akan berdampak terhadap tingkat pengembaliannya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI