Depresiasi Rupiah Untungkan Kinerja United Tractors, Benarkah?

Margin United Tractos diproyeksi naik saat rupiah melemah.

Depresiasi Rupiah Untungkan Kinerja United Tractors, Benarkah?
Emiten ASTRA Group, PT United Tractors Tbk atau UNTR. (Website UNTR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), diprediksi mendapat ‘durian runtuh’ ketika rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Depresiasi rupiah terjadi di tengah siklus pengetatan kebijakan moneter, ditandai dengan naiknya suku bunga acuan The Fed sebesar 75 bps—tertinggi sejak 1994. Langkah itu dimaksudkan untuk mengatasi inflasi yang masih cukup tinggi.

“Margin keuntungan UNTR akan meningkat karena pelemahan rupiah, karena semua pendapatan kontrak penambangannya terkait dengan dolar AS. Sementara itu, sekitar 70 persen dari biaya kontrak penambangannya yang terafiliasi dengan dolar AS,” jelas Head of Investment Research Strategist Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam riset, dikutip Selasa (5/7).

Dari segi volume penjualan batu bara, UNTR mencatat 1,1 juta ton pada Mei 2022 (tumbuh 10 persen secara bulanan/MoM dan +33 persen secara tahunan (YoY).

“Artinya penjualan batu bara ytd UNTR mencapai 5,1 juta ton (-6 persen YoY), lebih tinggi dari ekspektasi kami," ujarnya. 

Kenaikan penjualan dan volume kontrak

United Tracktor yang juga merupakan emiten alat berat, pada Mei 2022, mencatat penjualan Komatsu pelambatanp penjualan sebesar 8 persen secara bulanan, akibat musim liburan. Namun, secara tahunan penjualan alat berat Komatsu tumbuh100 persen.

Hal itu menunjukkan bahwa UNTR mampu mengirimkan alat berat raksasa dalam jumlah lebih tinggi tahun ini. Harga jualnya pun jauh lebih tinggi daripada alat berat kecil. Jika dibandingkan, berikut ini jumlah penjualan alat berat raksasa:

  • April 2022 VS Mei 2022: 100 unit VS 100 unit.
  • 5M21 VS 5M22: 100 unit VS 500 unit.

“Penjualan unit (alat berat) Komatsu diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena permintaantetap kuat, terutama dari sektor pertambangan,” jelas Hariyanto.

Sementara dari lini bisnis batu bara, diperkirakan volume kontrak pertambangan PAMA juga akan meningkat beberapa bulan ke depan terdorong cuaca yang lebih baik, harga batu bara yang tinggi secara berkelanjutan, dan berkurangnya hari libur.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M